EmitenNews.com — PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang dikenal dengan brand Alfamidi memandang bahwa bisnis ritel di 2022 memiliki prospek positif, karena ditopang oleh efektivitas penanganan kondisi pandemi Covid-19 oleh pemerintah.


Pernyataan itu disampaikan oleh Corporate Communication Manager Alfamidi, Andi L Nursandi dalam siaran pers agenda Public Expose MIDI 2022 yang dilaksanakan di Tangerang, Rabu (25/4). 'Perseroan berharap dapat memperluas jaringan usaha dan menghadirkan layanan ritel yang semakin berkualitas".


Andi menyampaikan, pada 2021, MIDI telah membuka 201 gerai Alfamidi Reguler, enam gerai Alfamidi Super dan dua gerai Midi Fresh, serta berhasil melakukan perluasan pembukaan gerai hingga ke Kota Jayapura, Papua.


Per akhir 2021, MIDI telah mengoperasikan 2.030 gerai yang terdiri dari 1.992 gerai Alfamidi Reguler, 32 gerai Alfamidi Super dan enam Midi Fresh, serta 11 gudang (Distribution Center) di Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Maluku.


Sementara itu, untuk format convenience store, PT Lancar Wiguna Sejahtera sebagai anak usaha MIDI telah mengoperasikan 65 gerai Lawson per akhir 2021.


Pada Tahun Buku 2021, MIDI mencatatkan pendapatan neto (konsolidasian) sebesar Rp13,58 triliun atau bertumbuh 7,3 persen (year-on-year). Tingkat pertumbuhan ini lebih rendah dibanding pertumbuhan pendapatan di 2020 yang sebesar 8,9 persen.


"Realisasi pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah pada 2021, antara lain dikarenakan oleh kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, terdampak oleh pandemi Covid-19," kata Andi.


Namun pada 2021, MIDI tercatat mampu membukukan profitabilitas yang lebih baik dibanding 2020. Adapun jumlah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2021 meningkat sebesar 37,42 persen (y-o-y) menjadi Rp275,22 miliar.


"Peningkatan profitabilitas pada 2021 dikontribusikan oleh efisiensi beban operasional yang berhasil dilakukan pada tahun lalu, serta perbaikan manajemen modal kerja. Sehingga, MIDI berhasil menurunkan beban bunga pinjaman pada 2021 dibandingkan dengan 2020," tutur Andi.