Punya Dua Proyek Tertunda, Emdeki Utama (MDKI) Beri Kabar Baru Nih

EmitenNews.com -PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) membukukan laba bersih pada Quarter 3 2023 sebesar Rp 35,5 miliar. Naik bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 sebesar Rp 21,0 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp 14,21 per lembar.
Manajemen MDKI menyebutkan bahwa sepanjang 2023, perseroan menghadapi hambatan dan tantangan seperti perekonomian global dan domestic yang melemah, kompetisi dengan karbit impor, bahan baku impor lebih mahal dan beban nilai tukar rupiah yang terus meningkat terhadap US Dollar dan biaya container untuk ekspor yang tinggi.
Namun, ditengah pertumbuhan kinerja yang penuh tantangan itu, manajemen MDKI dalam materi paparan publik yang dikutip, Senin (11/12/2023) menyebut Kebijakan Dividen Perseroan adalah Perseroan merencanakan pembayaran Dividen dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain.
Secara bisnis MDKI telah menyelesaikan Pembangunan Pabrik Carbide Desulphuriser Tahap 1 di Driyorejo-Gresik telah selesai dilaksanakan dan beroperasi normal.
Sementara untuk pembangunan Tahap 2 di Cilegon-Banten masih dipertimbangkan untuk ditunda menunggu perkembangan positif pabrik baja di wilayah Cilegon.
Perseroan juga memiliki rencana pembangunan pabrik Ferro Silica di Driyorejo-Gresik dengan kapasitas 7.000 Ton per tahun yang sempat tertunda sejak tahun 2020, karena adanya perlambatan ekonomi akibat Pandemi Covid-19 dan peperangan Rusia dengan Ukraina.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 5 Juni 2023 disetujui dilanjutkan kembali dengan perlu mempertimbangkan perubahan kondisi dan menghitung kembali segala resiko yang timbul akibat penundaan sejak tahun 2020.
Related News

Percantik LRT Sentul, ADCP Sodorkan Produk Strategis

Buru Restu Investor, SDMU Private Placement 1,11 Miliar Lembar

Kuartal III-2025, AMMN Habiskan Biaya Eksplorasi USD2,69 Juta

Izin Investor, ROTI Alihkan 50 Juta Saham Hasil Buyback

TINS Sedot Biaya Eksplorasi Rp20,31 M, Telisik Hasilnya

Petrindo (CUAN) Kembangkan Pembangkit Listrik 680 MW USD600 Juta