EmitenNews.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengharapkan dana corporate social responsibility (CSR) dapat langsung menyentuh kebutuhan masyarakat seperti penerangan listrik kepada masyarakat tidak mampu terutama di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).


"Rasio elektrifikasi saat ini mencapai 99,63 persen, sehingga masih ada saudara-saudara kita, khususnya di daerah 3T, sebesar 0,37 persen atau sekitar satu juta orang, yang belum mendapatkan akses listrik," kata Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Strategi Pencapaian Energi Transisi, Ego Syahrial, ketika mewakili Menteri ESDM menghadiri puncak penganugerahan penghargaan TOP CSR Awards 2023 di Jakarta, Rabu (7/6/2023).


Ego, dalam keterangannya Kamis ini menyampaikan peningkatan akses listrik dapat dilakukan melalui program pembangunan pembangkit energi baru berskala kecil dengan memanfaatkan potensi setempat seperti tenaga surya, hidro, dan biomassa, khususnya di daerah yang sulit dijangkau perluasan jaringan PT PLN (Persero).


Selain sektor energi, bantuan dana CSR perusahaan juga dapat diberikan untuk membantu kegiatan sektor lainnya seperti kemandirian ekonomi, kesehatan, dan program pemberdayaan masyarakat.


"CSR ini diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi setempat melalui berbagai program, seperti pembinaan dan pendampingan terhadap kegiatan UMKM," ujarnya.


Penguatan UMKM itu dapat dilakukan melalui bantuan modal usaha, sarana dan prasarana, peralatan teknologi, serta bantuan digitalisasi pemasaran, sehingga dapat membuka akses pasar yang lebih luas.


Di sektor kesehatan, kata Ego, perusahaan melalui dana CSR dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi penerus yang cerdas dan sehat.


TOP CSR Awards merupakan ajang pemberian penghargaan tertinggi untuk perusahaan di Indonesia dengan kriteria utama keberhasilan dalam menjalankan program CSR dengan pendekatan creating shared value (CSV). Pada 2023, gelaran tahunan sejak 2017 itu mengusung tema "CSR Innovation Programs for Sustainable Business Growth".(*)