EmitenNews.com - Ratusan pedagang di Pasar Inpres Kelapa Gading berbondong-bondong mendaftar secara mandiri sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK). Itu berlangsung di sela-sela kampanye ”Kerja Keras Bebas Cemas” di Pasar Inpres Kelapa Gading.


"Kita memilih Pasar Inpres Kelapa Gading untuk menindaklanjuti kerja sama kami dengan PD Pasar Jaya beberapa waktu lalu. Sehingga kerja sama ini bisa terimplementasi khususnya di Pasar Inpres,” ungkap Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mangga Dua Dessy Sriningsih.


Dessy bersyukur dalam kegiatan selama dua pekan ratusan pedagang setempat ikut serta ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Pihaknya sendiri hadir di pasar tersebut untuk memberikan kemudahan dalam pemberian informasi, proses pendaftaran, dan akses pembayaran lanjutan iuran BPJS Ketenagakerjaan. Khususnya, bagi para pekerja pasar dan pedagang, pihak BPJS Ketenagakerjaan juga telah menyiapkan agen Perisai. 


Dessy mengatakan pihaknya membentuk agen Perisai sebagai mitra BPJS Ketenagakerjaan di setiap pasar termasuk di Pasar Inpres Kelapa Gading. Dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan maka pedagang dan pekerja di pasar terlindungi dalam program minimal Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Namun dia menyarankan sekalian mendaftar program Jaminan Hari Tua (JHT) sebagai tabungan di hari tua. 


Menurut Dessy, syarat pendaftaran sangat mudah yaitu cukup menggunakan KTP. Pedagang dapat mendaftar peserta dari tingkat iuran yang paling murah yaitu untuk dua program JKK dan JKM hanya Rp16.800 per bulan. ”Tapi banyak juga yang sekalian ambil program JHT dengan nabung Rp20 ribu per bulan, sehingga membayar iuran Rp 36.800 per bulan," ujar Dessy.


Sementara itu gagasan kampanye ”Kerja Keras Bebas Cemas” di pasar tradisional tersebut mendapatkan apresiasi dari Wali Kota Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim. "Kerja keras itu semangatnya sedangkan bebas cemas artinya ada keterjaminan dari Jamsostek. Ini penting sebagai bentuk perlindungan diri dari segala risiko yang bisa saja terjadi," ungkap Ali yang didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Jakarta Utara.


Di sela kampanye juga dilakukan penyerahan secara simbolis kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada para pedagang dan penyerahan santunan JKK senilai Rp 391.476.592 dan beasiswa sebesar Rp 157.000.000. Santunan diterima oleh ahli waris dari almarhum Dede Arifin, PJLP Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara. Almarhum meninggal dunia saat menjalankan tugas sebagai sopir pengangkut sampah. (*)