EmitenNews.com -Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ) mengumumkan bahwa realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp374,4 triliun di kuartal III-2023. Angka tersebut meningkat 7% dari kuartal sebelumnya (QoQ), atau lebih tinggi 21,6% dari kuartal III-2022 lalu (YoY).

 

"Dari realisasi investasi tersebut, penyerapan tenaga kerja sebesar 516.467 orang," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers secara hybrid, Jumat (20/10).

 

Jumlah penanaman modal asing (PMA) masih lebih tinggi dengan Rp 196,2 triliun atau 52,4 persen dari total modal yang masuk. Kemudian, rasio penanaman modal dana negeri ( PMDN ) tercatat sebesar Rp178,2 triliun atau 47,6% dari total.

 

"PMA secara keseluruhan tumbuh 5,3%,  year on year  nya 16,29%. PMDN juga Alhamdulillah demikian tumbuh 9% QoQ dan 28,2% yoy," ujarnya.

 

Realisasi Januari - September Capai Rp1.053,1 Triliun. Menurut Bahlil, sepanjang tahun ini, total realisasi investasi Januari - September telah mencapai Rp1.053,1 triliun, atau 75,22% dari targettahun ini sebesarRp1.400 triliun.

 

Realisasi pada periode ini mencakup penyertaan modal asing (PMA) sebesar Rp559,5 triliun dan penyertaan modal dalam negeri ( PMDN ) Rp493,6 triliun. Dengan PMA menyumbang tenaga kerja sebanyak 483.955 orang sepanjang Januari hingga September 2023, sementara PMDN sebanyak 881.693 orang.

 

PMA paling banyak mengalir ke Jawa Barat sebesar USD6,3 miliar dan PMDN mendominasi di DKI Jakarta Rp74,7 triliun.Sedangkan aliran PMA terbanyak masuk ke Industri Logam Dasar, Barang Logam, BukanMesin dan Peralatannya USD8,7 miliar; Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi USD4,2 miliar; Industri Kimia dan Farmasi USD3,7 miliar; Pertambangan USD3,5 miliar dan Industri Kertas dan Percetakan USD2,3 miliar.

 

Sedangkan PMDN terpusat pada Pertambangan Rp61,6 triliun; Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp57,3 triliun; Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp54,5 triliun; Industri Makanan Rp41,3 triliun dan Jasa Lainnya Rp37,8 triliun.