EmitenNews.com - PT XL Axiata (EXCL) disebut-sebut merger dengan Smartfren Telecom (FREN). Merespons itu, manajemen XL Axiata mencoba melusrukan berita yang kadung bengkok tersebut. XL Axiata mengklaim tidak ada transaksi merger.


Pelaksanaan setiap rencana transaksi atau aksi korporasi, perseroan senantiasa memperhatikan dan memenuhi kewajiban-kewajiban sesuai ketentuan berlaku. ”Termasuk di antaranya ketentuan bidang pasar modal,” tutur Ranty Astari Rachman, Corporate Secretary XL Axiata, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/11).


Saat ini, tidak ada kejadian penting bersifat material, dan dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup XL Axiata yang dapat disampaikan kepada investor publik. Kala ada informasi material, akan diinformasikan, dan diungkap sesuai ketentuan berlaku.


Sekadar informasi, sebelumnya induk usaha XL Axiata, Axiata Group Bhd dan Grup Sinarmas tengah menjajaki opsi merger pada unit usaha di Indonesia, yaitu XL Axiata, dan Smartfren Telecom. Kedua konglomerasi bekerja sama dengan penasihat untuk mempertimbangkan opsi juga dapat mencakup kesepakatan seputar berbagi jaringan telekomunikasi.


Diskusi antara kedua pihak masih berlangsung, dan belum ada kepastian merger. Per 30 Juni 2021, XL Axiata memiliki 56,8 juta pelanggan. Perusahaan mencatat laba bersih sekitar Rp716 miliar dengan pendapatan Rp13 triliun. Axiata Group menjadi pengendali dengan kepemilikan 66 persen saham XL. Akhir 2020, Smartfren, memiliki 27,9 juta pengguna. Paruh Pertama tahun ini, perseroan mencatat rugi bersih Rp452 miliar, dan pendapatan Rp4,95 triliun. (*)