EmitenNews.com - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) melalui anak usahanya, PT Duta Buana Permata (DBP), akan mengakuisisi 35% saham PT Dirgantara Yudha Artha senilai Rp 256,5 miliar. Pembelian saham tersebut merupakan tahap awal dari proses sinergi lini bisnis konstruksi yang dimiliki PT Global Dinamika Kencana (GDK) untuk memperkuat lini bisnis konstruksi.

 

Sinergi juga ditujukan untuk percepatan pertumbuhan lini bisnis kontruksi ke depannya, yang seluruhnya nanti di bawah Nusa Konstruksi dan membawa perseroan ke level yang lebih tinggi, yaitu menjadi salah satu perusahaan konstruksi swasta nasional besar di Indonesia yang bisa bersinergi dengan perusahaan konstruksi besar lainnya baik dalam dan luar negeri.

 

Direktur Utama Nusa Konstruksi Budi Susilo mengatakan, konsolidasi ini merupakan bagian dari pertumbuhan anorganik yang mampu mendorong pertumbuhan secara eksponensial. Dirgantara Yudha merupakan perusahaan jasa konstruksi dengan spesialisasi infrastruktur. Keahlian di proyek infrastruktur tersebut juga didukung lebih dari 300 alat berat yang dimiliki, sehingga langkah sinergi ini memperkuat kinerja DGIK.

 

“Jadi dengan sinergi ini, sudah pasti kapasitas kami meningkat, baik dalam hal penambahan spesialisasi segmen konstruksi yang dimiliki maupun peningkatan sumber daya operasional konstruksi seperti peralatan konstruksi, sehingga peningkatan kapasitas akan memperbesar pertumbuhan perseroan ke depannya. Kami akan semakin agresif untuk menggarap proyek-proyek high rise building dan infrastruktur yang menjadi keahlian kami, tidak hanya di tanah air, bahkan mancanegara,” ungkap Budi Susilo.

 

Dirgantara Yudha Artha merupakan perusahaan konstruksi yang sudah berdiri sejak tahun 1990. Dirgantara Yudha memiliki spesialisasi pada konstruksi infrastruktur. Perusahaan itu telah berpartisipasi dalam proyek-proyek konstruksi nasional, seperti infrastruktur bandara (Runway & Hangar), kawasan industri, jalan raya, jalan tol, dan yang terbaru dalam pembangunan proyek Tol Cikopo Palimanan.

 

Dirgantara Yudha memiliki wilayah operasional berdasarkan proyek yang sedang dan sudah dikerjakan tersebar di wilayah di Indonesia. Selain segmen jasa konstruksi, Dirgantara juga menyediakan jasa sewa alat berat untuk mengoptimalkan monetisasi keunggulan peralatan konstruksi yang dimiliki oleh perseroan.

 

angkah konsolidasi ini berada dalam jalur yang tepat di tengah momentum pemulihan ekonomi secara global terkhusus ekonomi Indonesia dari dampak Pandemi Covid-19. Permintaan jasa konstruksi akan pulih seiring dengan pergerakan ekonomi yang ekspansif mulai tahun ini.

 

Selain keunggulan sumber daya, kapabilitas dan pengalaman dari portofolio proyek yang dimiliki, perseroan juga telah berada dalam kondisi keuangan yang sangat baik, sehingga kondisi ini akan menjadi keunggulan bersaing bagi perseroan di industri jasa konstruksi yang merupakan industri padat modal.