EmitenNews.- PT Paraga Artamida memborong saham Bumi Serpong Damai (BSDE) sebagai emiten pengembangan kota mandiri BSD City dengan nominal senilai Rp11.282.013.439 (Rp11,28 miliar). Sebagai pengendali, Paraga merogoh kocek sebesar itu, untuk menebus 11.455.100 (11,45 juta) lembar lembar saham. Transaksi pembelian dilakukan pada harga pelaksanaan Rp984,89 per saham.


Transaksi beli Paraga itu, telah dilakukan pada 18 Januari 2022. Menyusul transaksi itu, tabulasi saham Paraga bertambah 0,05 persen menjadi 6.842.678.264 (6,84 miliar) lembar saham atau setara dengan 32,32 persen.


Koleksi saham Paraga itu, jauh bertambah dari sebelumnya 6.831.223.164 (6,83 miliar) atau 32,27 persen. ”Tujuan transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” tutur Christy Grassela, Sekretaris Perusahaan Bumi Serpong Damai, Jumat (21/1).


Sebelumnya telah terjadi transaksi jumbo juga yang dilakukan Paraga Artamida pada 13 Januari 2022, dengan membungkus saham Bumi Serpong Damai (BSDE) sejumlah Rp29.174.096.241 (Rp29,17 miliar). Sebagai pengendali, Paraga merogoh kocek sebesar itu, untuk menebus 28.752.300 (28,75 juta) lembar lembar saham. Transaksi pembelian dilakukan pada harga pelaksanaan Rp1.014,67 per saham.


Dengan dua kali transaksi itu maka secara kalkulasi Paraga Artamida merogoh Rp40,45 miliar dalam transaksi yang dilakukan pada awal tahun 2022 ini.


Sebagai informasi, PT Paraga Artamida memborong saham Bumi Serpong Damai (BSDE) sejumlah Rp6,75 miliar. Sebagai pengendali, Paraga merogoh kocek sebesar itu, untuk menebus 6,51 juta lembar. Transaksi pembelian dilakukan pada harga pelaksanaan Rp1.037,46 per saham. Transaksi beli Paraga itu, telah dilakukan pada 10 Desember 2021.


Sebelumnya dalam keterangan resmi yang dirilis pada awal tahun 2022, Perseroan mengklaim telah membukukan lonjakan 154,19% untuk posisi Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk. 


“Berdasarkan hasil laporan keuangan interim yang telah diaudit, BSDE berhasil membukukan Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk sebesar Rp930,78 miliar. Angka tersebut setara pertumbuhan 154,19% dibandingkan pencapaian periode yang sama pada tahun lalu.” ungkap Hermawan Wijaya, Direktur BSDE. 


Lonjakan pertumbuhan tersebut tidak dapat dipisahkan dari kinerja penjualan unit-unit properti yang dimiliki oleh BSDE. Dalam sembilan bulan pertama 2021, BSDE berhasil membukukan Pendapatan sebesar Rp5,17 triliun, tumbuh dua digit, tepatnya 20,74% secara year on year.