EmitenNews.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Kamis (9/3) kembali melemah. Pelemahan rupiah diperkirakan imbas dari menurunnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).
Rupiah pada Kamis pagi melemah 3 poin atau 0,019 persen ke posisi Rp15.448 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.445 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan berpotensi rebound oleh imbal hasil obligasi AS yang mulai turun," kata analis DCFX Futures Lukman Leong di Jakarta, Kamis.
Lukman menuturkan imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun turun ke 5,047 persen dan tenor 10 tahun ke 3,974 persen.
Namun rebound rupiah akan terbatas, sementara investor cenderung menunggu data penting besok yaitu tenaga kerja AS atau Non-farm Payroll (NFP) yang diperkirakan akan kuat.
Serangkaian data ekonomi yang kuat dari Amerika Serikat pada minggu-minggu sebelumnya, menunjukkan tekanan inflasi yang terus-menerus.
Lukman memperkirakan pergerakan nilai tukar rupiah di kisaran Rp15.400 per dolar AS hingga Rp15.500 per dolar AS.(*)
Related News

BI Rate Sudah Turun, Perbankan Diminta Turunkan Suku Bunga Kredit

Indo Tambangraya (ITMG) Siapkan Buyback Saham Rp2,49T

Menperin: Industri Masih Anggap Transformasi Digital Sebagai Cost

BI Taksir Pertumbuhan Ekonomi Global Turun di Bawah 3 Persen

Harga Emas Antam Berbalik Turun Rp17.000 per Gram

Badan Pangan Ajak DPR Awasi Distribusi Bantuan Pangan Beras Lanjutan