EmitenNews.com - Nilai tukar rupiah pada perdagangan antar bank di Selasa pagi ini menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan nilai tukar rupiah hari ini terjadi di tengah pulihnya sentimen pasar atas kekhawatiran krisis sektor perbankan.


Pada Selasa (21/3/2023), rupiah dibuka menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi 15.350 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.360 per dolar AS.


Enam+58:24VIDEO: Dirjen Pajak Suryo Utomo Jatuhkan 349 Hukuman Berat
"Rupiah berpotensi menguat terbatas oleh koreksi pada dolar AS dan pulihnya sentimen di pasar dari kekuatiran masalah seputar perbankan," kata analis DCFX Futures Lukman Leong dikutip dari Antara.


Para pedagang kembali ke aset-aset berisiko setelah pengambilalihan Credit Suisse di Swiss oleh UBS yang didukung negara telah menghilangkan beberapa kekhawatiran akan meluasnya krisis perbankan sistemik.


UBS pada Minggu 19 Maret 2023 setuju untuk membeli saingannya Credit Suisse senilai 3,23 miliar dolar AS, dalam merger yang dirancang otoritas Swiss untuk menghindari lebih banyak gejolak di grup perbankan itu.


Namun, sentimen pasar tetap rapuh karena investor berjuang untuk menentukan skala konsekuensi dari pukulan sektor yang dimulai dengan keruntuhan Silicon Valley Bank di Amerika Serikat, membatasi selera risiko dan memberikan beberapa dukungan pada mata uang safe-haven dolar.


Lukman mengatakan investor masih cenderung menunggu dan mencermati untuk mengantisipasi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) atau dewan kebijakan Federal Reserve AS pada Rabu.


Dalam pertemuan tersebut, Bank Sentral AS atau The Fed diperkirakan akan bernada dovish dengan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).(*)