Saham Melesat 116 Persen, Muncul Pengumuman Ini

Pabrik Pulp milik PT Toba Pulp Lestari Tbk. (INRU).
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan status Unusual Market Activity (UMA) untuk saham PT Toba Pulp Lestari Tbk. (INRU), setelah emiten sektor bahan baku ini mencatat lonjakan harga signifikan hingga menembus angka 101,03% dalam sebulan terakhir.
Data perdagangan sebulan terakhir menunjukkan bahwa saham INRU melonjak dari level Rp388 per saham menjadi Rp780 pada intraday perdagangan Sesi I hari ini, Rabu (28/5/2025).
Saham INRU hari ini juga ditutup menguat sebesar 24,80% dalam Sesi I perdagangan. Dalam periode tiga bulan terakhir, saham INRU melesat tembus 116,67% dari posisi awal di Rp360.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan tertulisnya yang terbit pada Rabu (28/5/2025) menyampaikan bahwa pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal.
“Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini dan mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban atas permintaan konfirmasi bursa,” tulis Yulianto.
Adapun informasi terakhir dari pihak Toba Pulp Lestari tercatat pada 21 dan 27 Mei 2025, berkaitan dengan penyampaian bukti iklan panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
BEI mengimbau investor untuk mencermati kembali kinerja dan keterbukaan informasi dari emiten yang bersangkutan, serta meninjau potensi risiko dari corporate action yang belum mendapatkan persetujuan RUPS.
“Investor disarankan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi,” tambah Yulianto.
Related News

RUPS Indosat (ISAT) Tunjuk Wamenkomdigi Nezar Patria jadi Komut

WIRG Buka Akses Belajar Lewat Sekolah VR Keliling

RUPST Semen Baturaja (SMBR) Setujui Pembagian Dividen Rp25,85 Miliar

Selamat Sempurna (SMSM) Bagikan Dividen Rp40 per Saham

TBS Energi (TOBA) Sukses Tekan Emisi, Kas Mengalir Deras

Mitratel (MTEL) Gelontorkan Dividen 2024 Rp2,06 Triliun