Saham PICO Melesat Ratusan Persen, Ada Investor Baru Masuk?

Ilustrasi Main hall bursa efek indonesia. Photo/Rizki Emitennews
EmitenNews.com - Saham PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) kini menarik perhatian pasar. Polanya disebut mirip dengan perjalanan beberapa perusahaan yang sudah di Backdoor Listing, yang melesat ratusan persen usai aksi korporasi besar terungkap. Perusahaan tercatat memiliki fundamental kuat, dan DER solid. Dengan aset senilai Rp690,91 miliar per 30 Juni 2025, komposisi aset ini di sumbang oleh ekuitas Rp213,02 miliar dan liabilitas Rp477,89 miliar. Pada periode ini juga PICO mencatatkan laba tahun berjalan naik jadi Rp5,02 miliar dari Rp3,58 miliar dengan pendapatan Rp288,90 miliar.
Saham PICO telah mengalami lonjakan harga signifikan, pada penutupan hari ini Rabu, 8 Oktober 2025, saham PICO melesat menuju level tertinggi hingga mengalami ARA 24,48 persen atau setara 70 poin ke level 356 per saham.
Saham PICO hari ini bergerak pada range 266-356, saham PICO di transaksikan sebanyak 10.167 kali dengan volume sebanyak 52.324.900 saham senilai Rp17,68 miliar.
Adapun dalam kurun waktu satu bulan terakhir saham PICO telah melesat 159,85 persen dari level 137 per lembar di Senin 8 September 2025 dan untuk periode enam bulan kebelakang, saham PICO sudah melesat hingga 270,83 persen dari level 96 pada perdagangan 8 April 2025.
Itu membuktikan langkah-langkah strategis, dan prudent telah dilakukan manajemen. Kondisi itu, menjadi daya tarik bagi investor besar yang mengutamakan kehati-hatian, dan kepatuhan hukum. Aktivitas perdagangan PICO juga melonjak tajam dua hari ini. Meski harga saham masih tergolong “kelas perak”, nilai transaksi harian sudah menembus puluhan miliaran rupiah.
Indrawijaya Rangkuti selaku Pengamat Pasar Modal dan Founder Entry Exit Investment, melihat lonjakan transaksi di harga rendah kerap menjadi sinyal akumulasi oleh investor bermodal besar. Isu yang beredar menambah panas suasana. PICO disinyalir tengah menjalin pembicaraan dengan satu raksasa pabrik Stainless Steel asal China. Satu nama besar itu, dikenal sangat selektif, dan hanya mau berinvestasi di perusahaan dengan fundamental kuat.
kemudian muncul isu akuisisi. Setelah banyaknya Food Tray MBG yang mengandung babi asal china. Maka dari itu ada beberapa perusahaan China mau mengakuisisi saham PICO, untuk membuat Food tray MBG yang halal dan sesuai sertifikasi untuk makanan. Saat ini, PICO menunjukkan pola awal yang mirip, meski belum ada konfirmasi resmi.
“Kalau akuisisi benar terjadi, PICO berpotensi menjadi satu-satunya perusahaan food tray yang halal dan bersertifikat di Indonesia. Digadang gadang juga Pemerintah akan menunjuk perusahaan nasional untuk membuat Food Tray MBG yang halal dan bersertifikat. Maka dari itu bisa mendorong pendapatan perusahaan, serta valuasi perusahaan naik signifikan, dan memberi peluang keuntungan berlipat bagi investor yang masuk lebih awal,” ujar Indrawijaya.
Fenomena itu, berhubungan dengan tren backdoor listing, yaitu proses masuknya entitas baru ke bursa lewat akuisisi perusahaan tercatat tanpa melalui IPO.
“Strategi itu, sering memicu lonjakan harga, tapi juga menyimpan risiko besar. Investor disarankan memastikan pihak pengakuisisi memiliki kegiatan usaha nyata, dan bukan perusahaan cangkang. Perlu waspada juga jika saham masuk kategori Full Call Auction (FCA) karena bisa mempengaruhi likuiditas,” pungkas Indrawijaya.
Related News

BEEF Minta Restu Rambah Bisnis Peternakan

Pengendali BCIP Divestasi 12,7 Juta Saham, Kenapa?

Diam-Diam, Investor Ini Lepas 11 Juta Saham PPRI di Saat Harga Naik

Besok! PANI Minta Restu Right Issue Jumbo Rp16,7T

TUGU Diramal Kinclong Tahun Ini, Begini Prediksi Kinerjanya

Bos LOPI Rajin Serok Saham Sejak di FCA hingga Keluar, Ada Apa?