Saham TUGU Bikin Investor Kepincut, Kenapa?

Gedung kantor Pusat TUGU
EmitenNews.com - Saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) menjadi salah satu saham asuransi umum yang direkomendasikan oleh analis pasar modal. Laporan riset terbaru Ajaib Sekuritas mengungkapkan sejumlah alasannya.
Rizal Rafly analis Ajaib Sekuritas dalam risetnya menyebut bahwa TUGU menjadi perusahaan asuransi umum publik terbesar di Indonesia. Hal ini dilihat dari sisi perolehan premi, aset hingga permodalan atau ekuitas yang dimiliki emiten yang memiliki branding name Tugu Insurance.
Rizal mengatakan, meskipun pemegang saham pengendalinya adalah PT Pertamina (Persero), akan tetapi ketergantungan TUGU sebagai anak perusahaan terhadap induk tergolong kecil. Dalam catatannya menunjukkan bahwa TUGU memiliki daya saing yang unggul di sektor asuransi umum baik di segmentasi BUMN maupun non BUMN.
Dalam laporannya, saham TUGU disebut diperdagangkan di bawah 0,4x dari rasio harga terhadap modal (Price to Book Value/PBV) yang menunjukkan diskon yang dalam dibandingkan dengan para pesaing yang umumnya dihargai di atas 1x PBV.
Selain itu, Rizal juga menyoroti kebijakan pembagian dividen sebesar 40% mendukung pertumbuhan Book Value per Share yang stabil sekitar 5% per tahun, sementara harga saham yang lebih rendah meningkatkan daya tarik imbal hasil dividen.
"Dengan buffer ekuitas yang cukup, TUGU berada dalam posisi yang kuat untuk mempertahankan pembagian dividen di atas 40%, yang kami yakini akan memberikan nilai tambah dengan meningkatkan ROE." sebagaimana dikutip dari laporan riset yang ditulis Rizal.
Dari sisi prospek ke depan, pertumbuhan premi TUGU diprediksikan mencapai 8-11% untuk jangka menengah dan melampaui pertumbuhan industri sehingga terjadi peningkatan pangsa pasar. Di sisi lain, manajemen risiko yang baik juga diharapkan mampu menjaga atau bahkan menurunkan loss ratio sehingga marjin dari underwriting TUGU akan semakin tebal.
"Kami memperkirakan pertumbuhan hasil underwriting sebesar +14% CAGR dalam jangka menengah, dengan syarat TUGU dapat menjaga rasio kerugian di bawah 60%." tambah Rizal dalam risetnya.
Dengan berbagai pertimbangan di atas, Ajaib Sekuritas memberikan rekomendasi beli saham TUGU dengan target harga di Rp 1.800 per saham atau setara dengan rasio PBV 0,6x untuk tahun 2025 dengan menggunakan asumsi rasio dividen 40-50% per tahun.
Terkait dividen, pekan lalu pada 8 Mei 2025 juga bertepatan dengan cum date pembagian dividen TUGU untuk tahun buku 2024. Perseroan membagikan 40% dari laba yang dapat diatribusikan untuk entitas induk sebagai dividen atau setara dengan Rp78,8 per saham.
Saat cum date, harga saham TUGU ditutup di Rp1.040 sehingga imbal hasil (yield) dividen TUGU setara dengan 7,6%. Selang sehari setelah cum date, harga saham TUGU drop 7,7% atau setara dengan yield dari dividen yang dibayarkan.
Namun setelah libur panjang dan perdagangan kembali dibuka, harga saham TUGU tampak mulai rebound. Pada sesi I perdagangan Rabu (14 Mei 2025), harga saham TUGU ditutup menguat 1,56% ke Rp 975.
Related News

Gelar Public Expose Tahunan, INET Paparkan Beberapa Rencana Strategis

Nayz To Meet You 2025, Hassana Boga (NAYZ) Perkuat Sinergi Bisnis

Bank Raya (AGRO) Masuk 3 Besar Bank Digital di Indonesia

Benteng Api Technic (BATR) Siapkan Buyback Saham Rp4 Miliar

Arkora Hydro (ARKO) Teken Transaksi Rp121,5M

Bos LOPI Borong Saham di FCA, Buat Apa?