EmitenNews.com—– PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) sebagai produsen roti dengan brand sari roti sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022 membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk sebesar Rp262,95 miliar terus mengembang 25,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp209,74 miliar.


Capaian ini memungkinkan karena terapan strategi penambahan kapasitas produksi serta perluasan sebaran distribusi yang terbukti sangat akurat. Kemampuan untuk menerapkan strategi harga jual yang tepat juga berdampak positif pada volume permintaan produk roti yang terus meningkat, hingga Perseroan berhasil mencatat Penjualan 9M/2022 sebesar Rp2.862,2 miliar atau setara peningkatan 17,6% YoY. 


Perseroan telah mengoperasikan 4 pabrik baru dalam 5 (lima) tahun terakhir yang berlokasi di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin sehingga total kapasitas produksi menjadi 5,1 juta potong roti per hari serta memperkuat jaring distribusi ke seluruh Indonesia.


“Hasilnya langsung dirasakan dengan pertumbuhan signifikan Penjualan dari Wilayah Barat dan Timur yang secara total mencapai 20,5%. Sedangkan Wilayah Tengah, sebagai kontributor Penjualan terbesar, hingga 9M/2022 tetap mampu membukukan peningkatan sebesar 15,3%,” ujar Ibu Arlina Sofia, Direktur Perseroan.


Kinerja cemerlang 9M/2022 juga didukung oleh peningkatan efisiensi produksi yang tercermin pada Marjin Laba Kotor yang mampu dipertahankan pada kisaran 51,7% ditengah lonjakan harga-harga bahan baku. Perseroan juga senantiasa meningkatkan produktifitas operasional hingga mampu meraih Marjin Bersih 9M/2022 sebesar 9,2% atau melonjak dari hanya 8,6% pada periode yang sama tahun lalu.


Sebagaimana tercatat dalam Laporan Keuangan 9M/2022 Perseroan telah merealisasikan Belanja Modal sebesar Rp138,8 miliar, atau penyerapan 92,5% dari total Rp150 miliar yang dianggarkan tahun ini. “Belanja modal adalah salah satu bentuk komitmen Perseroan untuk memastikan ketersediaan kapasitas produksi di kemudian hari demi menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.” tutup Ibu Ida Apulia Simatupang, Direktur Perseroan.


Total aset perseroan per 30 September 2022 tercatat senilai Rp4,17 triliun atau turun tipis dari periode akhir tahun 2021 senilai Rp4,19 triliun. Hal itu karena ekuitas pROTI menyusut jadi Rp2,51 triliun dari Rp2,84 triliun. Adapun posisi liabilitasnya mengalami kenaikan jadi Rp1,66 triliun dari sebelumnya Rp1,34 triliun.


Adapun posisi kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi terkumpul senilai Rp496,00 miliar atau turun tipis dari periode September 2021 dibukukan Rp506,22 miliar.