EmitenNews.com - Jenderal Andika Perkasa membeberkan sedikitnya delapan visi-misinya saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI, di Komisi I DPR RI, Sabtu (6/11/20210. Tidak ada hambatan berarti dalam proses fit and proper test, yang dipimpin Ketua Komisi I Meutya Hafid itu, bagi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut. Nama tamatan Akmil 1987 itu, disetujui sebagai calon Panglima TNI berikutnya.


Para anggota komisi pertahanan, dan keamanan itu, menyetujui sang jenderal sebagai calon Panglima TNI. Proses persetujuan DPR bagi calon pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto itu, akan dibawa dalam rapat paripurna, Senin (8/11/2021). Meutya menuturkan, rapat internal Komisi I DPR juga menyetujui pemberhentian dengan hormat Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI, serta memberikan apresiasi atas dedikasinya.


"Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, sebagai panglima TNI," kata politikus Partai Golkar ini.


Di hadapan para anggota Komisi I DPR, Jenderal Andika Perkasa membeberkan visi-misinya dalam memimpin militer Indonesia, nanti. Pertama, dan terpenting, kata dia, melaksanakan tugas TNI dengan lebih mengembalikan kepada peraturan perundangan yang ada. “Tugas-tugas yang kami laksanakan selama ini sudah diatur dalam UU, tapi implementasinya saya lihat masih banyak kelemahan."


Yang menjadi prioritasnya, bagaimana mengembalikan tugas-tugas TNI berpegang kepada peraturan perundang-undangan, sehingga tidak mengambil sektor kementerian dan lembaga lain.


"Kedua, ini sudah diatur dan sudah keluar peraturan Kemenhannya pun bahwa memang operasi pengamanan perbatasan merupakan sesuatu yang menjadi fokus dalam hal peningkatan. Peningkatannya gimana nanti detailnya saat sesi tertutup," bebernya.


Andika membeberkan, ketiga, peningkatan kesiapsiagaan kesatuan TNI juga menjadi fokus. Sebab itu kata Andika TNI bisa melakukan hal yang lebih baik untuk menghadapi tugas-tugas operasi militer.


"Keempat cyber fokus kami berikutnya karena sudah hadir di mana-mana. Menurut saya harus menjadi fokus yang lebih penting dibandingkan dengan keperluan lain yang juga sebetulnya penting," katanya.


Kelima, peningkatan sinergitas intelijen wilayah konflik. Khususnya di daerah yang mengalami gangguan. Andika pun ingin meningkatkan kapabilitas satuan intelijen dan penguatan tata kelola dan koordinasi intelijen. "Menurut saya itu perlu dapat prioritas pada era ke depan."


Keenam, yaitu pemantapan interoperabilitas di angkatan darat, laut, udara. Hal tersebut kata Andika harus terus menerus dan semakin sering disatukan. Ini penting, agar sebagai pemimpin, semakin tahu kelemahan dan kekurangan, serta bagaimana dalam kondisi yang masih belum terpenuhi ini bisa melakukan operasi bersama dengan tiga angkatan karena itu kebutuhan yang tidak bisa dihindari saat ini.


Ketujuh yaitu penguatan integrasi. Andika menjelaskan penataan organisasi saat ini perlu ruang perbaikan di sana-sini. "Saya melihat adanya kekurangan yang masih diperbaiki untuk membuat teamwork lebih bagus.”


Kedelapan yaitu diplomasi militer yang sesuai dengan kebijakan politik luar negeri. Hal tersebut kata Andika dianggap penting. "Saya lihat ini satu hal yang harus jadi perhatian saya apabila suatu saat dipercaya jadi Panglima TNI."


Presiden Joko Widodo mengajukan nama Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI mendatang. Namanya sudah diserahkan kepada pimpinan DPR, untuk menjalani fit and proper test, Sabtu ini. Jika disetujui dalam rapat paripurna DPR, Senin mendatang, Presiden akan melantiknya sebagai Panglima TNI. ***