EmitenNews.com -Untuk periode hingga 30 September 2023, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mencetak kenaikan pendapatan sebesar 7.6% YoY dan 1.1% QoQ menjadi Rp8,72 triliun. 

 

EBITDA mengalami kenaikan +6.5% YoY dan +1.1% QoQ menjadi Rp7.42 triliun (9M22: IDR 6.97T, 2Q23 : IDR 2.47T & 3Q23 : IDR 2.50T). 

 

Net profit di periode ini masih mengalami kontraksi akibat beban bunga, yaitu menurun menjadi IDR 2.42T di 9M23 (9M22: IDR 2.56T, -5.2% YoY dan 2Q23 : IDR 807B & 3Q23 : IDR 866B, +7.4% QoQ). 

 

Leonardo Lijuwardi Analis dari Nh Korindo Sekuritas mengungkapkan, hal yang menarik saat ini untuk disimak dari TOWR adalah transisinya TOWR yang semula lebih berfokus dan dominan pada penyewaan menara, kini TOWR juga lebih berfokus mendiversifikasikan bisnisnya ke dalam bisnis fiber optik, baik itu FTTT (Fiber to The Tower) dan FTTH (Fiber to The Home). 

 

Rekomendasi Buy dengan TP di level IDR 1,310 (+37.9% Upside). NHKSI Research mempertahankan rating Buy untuk TOWR namun dengan target harga lebih rendah yaitu IDR 1,310 dan potensi upside +37.9% yang mencerminkan FY2023 12.5x Forward EV/EBITDA. 

 

Valuasi TOWR saat ini berada di angka yang cukup atraktif. Adapun katalis yang mendukung call ini adalah efisiensi dari TOWR, beban bunga yang mulai tampak melandai serta pertumbuhan berkelanjutan dan eksekusi dari non-tower business khususnya FTTT dan FTTH. 

 

“Hal yang menjadi risiko dari call TOWR ini adalah rate dan beban bunga yang masih cukup tinggi dan fluktuatif kurs serta situasi ekonomi makro yang kurang baik sekaligus persaingan industri menara yang semakin mengetat,” ujar Leonardo.