EmitenNews.com—Perusahaan semen pelat merah atau BUMN PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, (SMBR) melaporkan sepanjang 9 bulan pertama atau 30 September 2022 membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai Rp43,16 miliar mengalami lonjakan signifikan 159,68 persen dari periode yang sama tahun 2021 yang tercatat hanya Rp16,62 miliar.


Berdasarkan data laporan keuangan emiten itu yang dimuat pada laman Bursa Efek Indonesia dan dikutip Senin 31 Oktober 2022. Tercatat pendapatan mengalami pertumbuhan 8,72 persen menjadi Rp1,391 triliun per 31 September 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat senilai Rp1,213 triliun. 


Adapun beban pokok penjualan semen Baturaja ikut melonjak 9.19 persen menjadi Rp711,55 miliar dari sebelumnya hanya Rp651,64 miliar. Dengan hasil itu maka laba kotor SMBR terkumpul Rp607,83 miliar naik 8,18 persen dari sebelumnya Rp561,82 miliar.


Adapun per 30 September 2022 Semen Baturaja menanggung beban penjualan senilai Rp249,12 miliar, lalu beban umum dan administrasi Rp177,37 miliar dan beban operasi lainnya senilai Rp14,30 miliar. Sehingga total jumlah beban usaha keseluruhan mencapai Rp440,801 miliar mengalami lonjakan 10,63 persen dari periode 31 September 2021 yang hanya Rp398,42 miliar.


Namun dengan capaian tersebut laba usaha semen Baturaja masih mengalami pertumbuhan 2,21 persen menjadi Rp167,02 miliar dari yang sebelumnya hanya Rp163,40 miliar. 


SMBR hingga Kuartal III tahun ini menanggung beban keuangan senilai Rp113,903 miliar atau turun 10 persen dari sebelumnya Rp126,60 miliar dengan itu maka laba sebelum pajak penghasilan mengalami pertumbuhan menjadi Rp53,09 miliar naik dari Rp36,80 miliar dan beban pajak penghasilan yang ditanggung oleh emiten semen plat merah itu tercatat senilai Rp9,903 miliar atau menyusut cukup signifikan dari periode sebelumnya yang tercatat Rp20,8 miliar. 


Berkat perolehat ini, maka laba per saham dasar dalam hitungan rupiah penuh SMBR tercatat Rp4 per saham naik dua poin dari sebelumnya yang hanya Rp2 per saham.


Dari sisi aset perseroan membukukan aset senilai Rp5,73 triliun per 30 September 2022. Nilai ini memang mengalami penyusutan dari periode 31 Desember 2021 yang terkumpul sebanyak 5,81 triliun. 


Hal itu karena perseroan memangkas jumlah liabilitas menjadi Rp2,22 triliun dari sebelumnya Rp2,35 triliun, Untuk pos ekuitas perseroan mengalami pertumbuhan menjadi Rp3,51 triliun dari sebelumnya Rp3,46 triliun. 


Untuk posisi kas maka dapat dilihat bahwa Semen Baturaja (SMBR) berhasil menorehkan arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi senilai Rp283,7 miliar mengalami pertumbuhan dari sebelumnya Rp275,806 miliar.