EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (2/2) diperkirakan bergerak melemah. Pasalnya, para investor menunggu rilis data inflasi diperkirakan mengalami kenaikan 2,11 persen secara tahunan pada Januari 2021.


Data Markit Manufacturing PMI Januari mengalami ekspansi namun masih di bawah ekspektasi pasar. Lalu, rilis data kunjungan wisatawan asing ke Indonesia juga akan berkurang 3,5 persen pada Desember 2021. 


”Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak pada rentang support 6.580, dan resisten 6.665,” tutur Lukman Hakim, Research Analis Reliance Sekuritas, Rabu (2/2).


Sejatinya, IHSG belum berhasil menembus ke atas MA 20. Masih tertahan. Akan menguji MA 20, MA 5, dan indikator stochastic masih berhimpitan pada area netral. Sejumlah saham berpotensi naik yaitu LSIP, SSMS, PAMG, ADHI, ELSA, INCO, TKIM, dan ASII.


Pada perdagangan pekan kemarin, IHSG terkoreksi 0,22 persen menjadi 6.631,15. Pelemahan terjadi akibat kekhawatiran investor akan kenaikan kasus harian Omicron, dan masih minimnya sentimen. Sektor pendorong pelemahan IHSG yaitu finance minus 0,42 persen, property anjlok 0,30 persen, dan konsumer non-cyclical tekor 0,25 persen. Investor asing membukukan net sell pada pasar reguler Rp247,01 miliar, dengan saham-saham paling banyak dijual BBRI, BBCA, dan EMTK.


Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kompak menguat. Lompatan Wall Street itu, didorong hasil laporan keuangan kuartal empat 2021 melebihi ekspektasi pasar di tengah kekhawatiran kebijakan hawkish the Fed, dan kasus harian Omicron mulai menurun.


Bursa Asia sudah mengorbit zona hijau. Indeks Nikkei menguat 1,36 persen. Kenaikan indeks di Jepang itu, merespons ekspansi Jibun Bank Manufacturing PMI Final Januari mengalami ekspansi, namun masih di bawah ekspektasi pasar di tengah kenaikan kasus harian Covid-19. (*)