EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup terkoreksi 0,71 persen menjadi 8.584 setelah sempat bergerak menguat. Pelemahan indeks di tengah eskalasi ketidakpastian, dan minim sentimen positif baru cukup kuat. Saham sektor properti mencatatkan koreksi terbesar, dang saham sektor industrial meroket.

Pergerakan Rupiah cenderung stagnan pada level Rp16.765 per dolar Amerika Serikat (USD) di pasar spot. Sedang indeks Dolar AS cenderung melemah, di tengah lonjakan ekspektasi pasar akan berlanjutnya penurunan suku bunga the Fed tahun depan. Secara teknikal, indeks kembali ditutup di bawah level MA5, dan MA20.

Itu mengindikasikan indeks kehilangan momentum kenaikan dalam jangka pendek. Namun, koreksi indeks masih relatif sehat selama bertahan di atas level MA50 sekitar 8.418. Stochastic RSI berada di area oversold, namun histogram negatif MACD melebar. So, indeks ditaksir bergerak sideways.

Dengan demikian, sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 24 Desember 2025, indeks akan menyusuri kisaran support 8.500-8.525, dan posisi resistance 8.650-8.680. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan investor mengoleksi saham WIFI, INET, HRUM, ISAT, dan MBMA.

Di sisi lain, investor AS akan menanti data intial jobless claims pekan lalu diperkirakan sedikit meningkat menjadi 226 ribu orang dari pekan sebelumnya 224 ribu jiwa. Sementara itu, Pemerintah AS akan menaikkan tarif impor semikonduktor dari Tiongkok pada Juni 2027, dengan tarif akan ditentukan setidaknya sebulan sebelumnya. (*)