EmitenNews.com - Telkom Indonesia (TLKM) bakal melakukan spin off IndiHome kepada Telkomsel. Pemisahan itu berdasar nilai valuasi segmen usaha IndiHome sejumlah Rp58,24 triliun, dan nilai valuasi Telkomsel Rp319,35 miliar. Nilai transaksi spin off sekitar Rp77,98 triliun. 


Keseluruhan nilai transaksi itu, merupakan gabungan dari nilai pemisahan segmen usaha IndiHome Rp58,24 triliun, dan transaksi mengenai WSA Rp18,74 triliun, TSA-1 senilai Rp495,97 miliar, dan TSA-2 sejumlah Rp489,26 miliar. So, spin off akan dituntaskan dengan Telkomsel menerbitkan 33.300 saham baru kepada Telkom dengan nilai konversi Rp1,74 miliar per lembar.


Secara bersamaan dengan pemisahan, Singtel juga memutuskan turut melakukan penyertaan modal dengan menyerap 1.551 saham baru melalui setoran secara tunai kepada Telkomsel dengan menggunakan valuasi Telkomsel yang sama dengan yang dijadikan acuan pada saat perseroan melakukan pemisahan yaitu Rp2,71 triliun. 


Dengan demikian, setelah tanggal efektif pemisahan, kepemilikan saham Telkom di Telkomsel menjadi sebesar 69,9 persen alias bertambah dari sebelum transaksi dengan donasi sekitar 65 persen, dan kepemilikan saham Singtel di Telkomsel menjadi 30,1 persen atau terdilusi dari sebelum transaksi dengan tabulasi sekitar 35 persen.


Sebagai bagian dari pemisahan itu, Telkom dan Telkomsel akan melakukan transaksi soal penyediaan infrastruktur, perangkat, layanan profesional, kapasitas jaringan pendukung, pemberian layanan fixed broadband core, dan IT system dari Telkom. Itu dilakukan untuk menunjang kegiatan operasional segmen usaha IndiHome ke depan, dan menyediakan layanan transisi hingga Telkomsel dapat menyelenggarakan segmen usaha IndiHome secara mandiri. 


Mengingat rencana transaksi dengan Telkomsel, pada tanggal rancangan spin off ini, kepemilikan saham Telkom dalam Telkomsel sebesar 65 persen, dan nilai rencana transaksi, terdiri atas nilai valuasi segmen usaha IndiHome disepakati Rp58,24 triliun, nilai kontrak wholesale Agreemnet (WSA) Rp18,74 triliun, nilai kontrak TSA-1 sebesar Rp495,97 miliar, dan nilai kontrak TSA-2 sebesar Rp489,26 miliar, yang mana secara keseluruhan diperkirakan lebih besar dari 50 persen ekuitas perseroan berdasar laporan keuangan 31 Desember 2022. 


Nah, sesuai definisi dan batasan nilai transaksi material pada POJK 17/2020, rencana transaksi merupakan transaksi material mengandung transaksi afiliasi bagi perseroan, sehingga memerlukan persetujuan dari pemegang saham independen dalam RUPS. RUPS Independen akan dilakukan pada 30 Mei 2023. Pemodal berhak hadir dengan nama tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan dan/atau pemegang sub rekening efek pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek pada 5 Mei 2023 atau wakilnya yang sah dengan surat kuasa. 


Transaksi itu, dengan pertimbangan Telkomsel dikendalikan, akan tetap dimiliki, dan dikendalikan perseroan. Transaksi itu, akan saling memberi keuntungan satu sama lain antara segmen usaha IndiHome, dan Telkomsel dalam memperkuat upaya penetrasi pasar, dan menghadirkan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 


Selain itu, dalam menjalankan kegiatan usahanya, perseroan dan Telkomsel memahami dan memiliki visi bisnis searah, sehingga transaksi diharap berdampak positif bagi segmen usaha IndiHome, Telkomsel, dan perseroan. Sebaliknya, kalau pemisahan dilakukan dengan pihak tidak terafiliasi, berpotensi mengakibatkan perseroan kehilangan pengendalian, dan pengelolaan atas segmen usaha IndiHome, serta tidak terealisasinya potensi sinergi bagi segmen usaha Indihome, dan entitas lain tidak terafiliasi tersebut. (*)