Stabilitas Politik dan Rupiah Bakal Tentukan Daya Saing Industri
Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, ketika diwawancarai wartawan di Jakarta, Slasa (30/9)
EmitenNews.com - Meskipun nilai IKI pada bulan September 2025 melambat, optimisme pelaku usaha justru meningkat. Tingkat optimisme terhadap kondisi enam bulan mendatang meningkat menjadi 69,6 persen dari 68,1 persen di Agustus, sementara pesimisme turun menjadi 6,1 persen dari 6,6 persen pada bulan Agustus.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif menilai tren ekspansi ini tetap harus dijaga dengan kebijakan pro-industri yang konsisten. Penurunan bunga acuan baik oleh The Fed maupun BI membuka ruang bagi industri untuk mengakses pembiayaan industri serta mengoptimalkan investasi dan memperluas pasar.
"Namun di sisi lain, stabilitas politik, nilai tukar, dan dukungan fiskal akan sangat menentukan daya saing industri kita ke depan,” papar Febri di Jakarta, Selasa (30/9).
Pada IKI September 2025, sebanyak 77,6% responden menyampaikan kegiatan usahanya membaik dan stabil. Proporsi industri yang menyatakan kondisi usahanya membaik pada bulan September 2025 sebanyak 31,0%, turun 1,9% dibandingkan bulan lalu.
Sedangkan persentase responden yang menjawab kondisi usahanya stabil sebesar 46,6%. Persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya menurun di bulan September 2025 naik 2,2% menjadi 22,4%.
Pada September 2025, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya enam bulan ke depan mulai menunjukkan adanya tren peningkatan optimisme dalam tiga bulan terakhir yaitu sebesar 69,6%. Angka ini naik 1,5% dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya.
Sebanyak 24,3% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama enam bulan mendatang. Angka ini menurun 0,9% dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya. Persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan sebesar 6,1%, menurun 0,5% dibandingkan dengan persentase bulan sebelumnya.(*)
Related News
Harga Emas Antam Hari ini Tetap di Rp2.501.000 per Gram
Ekonom: Perlu Evaluasi Ulang Kebijakan Sebelum Implementasi B50
Menteri Rosan Ungkap, Realisasi Investasi 2025 Tembus Rp1.905 Triliun
BI Rate 2025 vs 2024, Bagaimana Arah Kebijakan Bank Indonesia di 2026?
Wamenkeu: APBN di Daerah Harus Berorientasi pada Dampak dan Manfaat
Perekonomian Nasional Akhir Tahun 2025 Terjaga Tetap Resilien





