EmitenNews.com -PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp653,02 miliar dalam periode Januari-September 2023. Angkanya naik 110,87 dari periode yang sama tahun lalu di Rp309,67 miliar.

 

Laba per saham dasar juga menjadi Rp 39,56, melesat dibandingkan Rp 18,76 per 30 September tahun lalu.

 

Merujuk data laporan keuangan SMRA yang di kutip, Selasa (31/10/2023), pendapatan neto Rp 5,08 triliun per akhir kuartal III-2023. Lebih besar dari Rp 4,21 triliun pada 30 September 2022. 

 

Beban pokok penjualan juga naik tipis dari Rp 2,05 triliun menjadi Rp 2,50 triliun.

 

Alhasil laba kotor SMRA per 30 September 2023 Rp 2,57 triliun, meningkat dari Rp 2,15 triliun pada periode yang sama 2022.

 

Selain itu, perseroan mencatatkan beban penjualan Rp293,89 miliar, beban umum dan administrasi Rp732,98 miliar, dan beban operasional lainya Rp1,77 miliar.

 

Laba usaha SMRA tercatat naik jadi Rp1,54 triliun dari sebelumnya Rp1,28 triliun. Biaya keuangan tercatat turun jadi Rp528,03 miliar dari Rp777,43 miliar.

 

Beban pajak naik jadi Rp212,32 miliar dari Rp176,45 miliar. Adapun laba periode berjalan SMRA tembus Rp939,33 miliar per akhir kuartal III tahun ini. Tumbuh dari Rp422,48 triliun pada kuartal III tahun lalu.

 

Namun, utang jangka pendek SMRA juga naik jadi Rp11,54 triliun dari akhir tahun 2022 senilai Rp9,50 triliun, total liabilitas jadi naik pula ke Rp17,12 triliun dari R16,68 triliun.