EmitenNews.com - Woori Finance Indonesia (BPFI) tahun lalu meraup laba Rp51,89 miliar. Menanjak 13 persen dari edisi sama 2021 sejumlah Rp45,92 miliar. Efeknya, laba per saham dasar menjadi Rp19,41 per unit dari periode sama tahun sebelumnya di kisaran Rp17,17 per eksemplar. 


Jumlah penghasilan Rp276,90 miliar, merosot 4,7 persen dari fase sama 2021 sejumlah Rp290,80 miliar. Pembiayaan konsumen bersih Rp135 miliar turun dari Rp159 miliar. Administrasi Rp75 miliar susut dari Rp62 miliar. Sewa pembiayaan Rp46 miliar bengkak dari Rp42 miliar, anjak piutang Rp6,81 miliar turun dari Rp9,70 miliar.


Jumlah beban usaha Rp212,10 miliar, turun dari Rp231,44 miliar. Gabi dan tunjangan Rp92 miliar, turun dari Rp94 miliar. Umum dan administrasi Rp60 miliar dari Rp68 miliar. Beban keuangan turun menjadi Rp32 miliar dari Rp51 miliar. Kerugian penurunan nilai Rp18 miliar dari Rp10 miliar, dan beban pemasaran Rp8 miliar naik dari Rp6 miliar. 


Laba sebelum pajak Rp64,80 miliar, menanjak 9,1 persen dari edisi sama 2021 sebesar Rp59,35 miliar. Beban pajak penghasilan bersih Rp12,90 miliar, susut 3,9 persen dari periode sama 2021 sebesar Rp13,43 miliar. Laba tahun berjalan Rp51,89 miliar, menanjak dari episode sama 2021 sejumlah Rp45,92 miliar. 


Jumlah ekuitas Rp980,53 miliar, melejit dari periode akhir 2021 sebesar Rp920,29 miliar. Total liabilitas Rp335,93 miliar, susut dari posisi sama tahun sebelumnya senilai Rp377,31 miliar. Jumlah aset Rp1,31 triliun, menanjak dari akhir episode sama 2021 sejumlah Rp1,29 triliun. (*)