EmitenNews.com - Mayoritas masyarakat Indonesia tidak setuju ibu kota negara (IKN) segera pindah dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim). Demikian hasil survei Indostrategic yang dirilis pada Jumat (14/7/2023), yang menunjukkan jumlah responden yang kurang dan tidak setuju IKN pindah mencapai 57,3 persen.

 

"Ini cukup unik, masyarakat menyampaikan sekitar 57,3 persen merasa kurang setuju atau sangat tidak setuju ibu kota negara segera dipindahkan ke Kalimantan Timur. 

Sedangkan 40,1 persen menyatakan setuju dan sangat setuju," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Indostrategic, Khoirul Umam dalam konferensi pers secara virtual, Jumat.

 

Dalam survei tersebut pihaknya menemukan ada tiga alasan utama mayoritas masyarakat kurang setuju IKN segera pindah ke Nusantara di Kaltim. Pertama, biaya pembangunan IKN dinilai lebih bermanfaat jika digunakan untuk menangani masalah-masalah di Indonesia.

 

"Alasannya yang mereka tidak setuju, 46,2 persen merasa biaya pembangunan lebih baik digunakan untuk hal yang lebih mendesak," ucap dia.

 

Kemudian, Kedua, pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur dinilai dilakukan secara tergesa-gesa. Alasan terakhir yaitu DKI Jakarta dinilai masih layak dan pantas untuk menjadi ibu kota negara Indonesia.

 

"Sebanyak 16,5 persen merasa perpindahan IKN belum mendesak dalam waktu dekat dan 8,2 persen menilai Jakarta masih pantas menjadi ibu kota negara," ujarnya.

 

Khoirul Umam menjelaskan, Survei Indostrategic tersebut dilakukan pada 9-20 Juni 2023. Metode yang digunakan Multi-Stage Random Sampling dengan melibatkan sampel 1400 responden di 38 provinsi yang meliputi 84 Dapil di seluruh Indonesia.

 

Survei ini juga disebut dilakukan melalui face to face interview dan Margin of Error (MoE) 2,62 persen. ***