Surya Toto (TOTO) Distribusikan Dividen Rp123,8 Miliar, Pelototi Jadwalnya
EmitenNews.com - PT Surya Toto Indonesia (TOTO) bakal menebar dividen Rp123,8 miliar. Itu setara 77 persen dari laba bersih periode 2021 sejumlah Rp161 miliar. Alhasil, pemegang saham akan membawa pulang dividen Rp12 per lembar.
Tapi, ingat guyuran dividen tersebut sudah termasuk dividen interim Rp5 per saham pada 15 Desember 2021. Jadi, dividen tersisa Rp7 per lembar untuk dibagikan kepada 10.320.000.000 alias 10,32 miliar lembar.
Selanjutnya, sisa dividen sekitar Rp38 miliar sebagai laba ditahan, untuk menambah modal kerja perseroan. Keputusan itu, telah ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan perseroan pada 24 Mei 2022. Jadwal dividen Surya Toto sebagai berikut.
Cum dividen pasar reguler dan negosiasi pada 3 Juni 2022. Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 6 Juni 2022. Cum dividen pasar tunai pada 7 Juni 2022. Ex dividen pasar tunai pada 8 Juni 2022. Daftar pemegang saham berhak atas dividen pada 7 Juni 2022 pukul 16.00 WIB. Pembayaran dividen pada 22 Juni 2022.
Sepanjang tahun lalu, Surya Toto mencatat pendapatan naik 12,9 persen menjadi Rp1,83 triliun dari periode sama 2020 sejumlah Rp1,62 triliun. Penjualan lokal Rp1,32 triliun atau tumbuh 14,7 persen. Penjualan ekspor naik 8,6 persen menjadi Rp504,79 miliar, dari realisasi tahun sebelumnya Rp464,91 miliar.
Penjualan berdasar segmentasi produk terbagi dalam sanitary Rp949,34 miliar, fitting Rp802,14 miliar, kitchen Rp66,14 miliar, dan terakhir appliances Rp14,31 miliar. Laba bersih terkumpul Rp161 miliar, berbalik untung dari periode sama 2020 dengan tabulasi rugi bersih Rp31 miliar. Saldo laba ditahan Rp1,76 triliun. Dan, ekuitas Rp2,03 triliun. (*)
Related News
PSAB Tunda Divestasi Proyek Doup Rp8,8T ke UNTR hingga Maret 2026
Aksi Bos BFIN Borong Saham Senilai Rp3,51 Miliar di Harga Pasar
Reverse Repo, Trimegah Sekuritas Jual 632,6 Juta Saham ENRG!
Dirut Problematik dari Emiten LABA, An Shaohong Mundur!
Buana Finance (BBLD) Makin Gacor Serap Pinjaman Bank
BJB Proyeksikan Kebutuhan Uang Tunai Nataru Rp8,3 Triliun





