EmitenNews.com - Adaro Minerals Indonesia (ADMR) per 30 Juni 2023 mencatat laba bersih USD163,51 juta. Menukik 19 persen dari episode sama tahun sebelumnya USD202 juta. Alhasil, laba per saham dasar turun ke level USD0,0040 dari periode sama tahun sebelumnya USD0,0049. 


Pendapatan usaha terakumulasi uSD463,6 juta, melejit 6 persen dari edisi sama tahun lalu USD435,65 juta. Beban pokok pendapatan USD210,25 juta, bengkak 42 persen dari posisi sama tahun lalu USd148,24 juta. Laba kotor merosot 12 persen menjadi USD253,35 juta dari episode sama tahun sebelumnya sejumlah USD287,42 juta. 


Beban usaha USD35,99 juta, bengkak 156 persen dari edisi sama tahun lalu USD14,05 juta. Penghasilan lain-lain bersih USD1,79 juta, melambung 377 persen dari periode sama tahun lalu minus USD646,47 ribu. Laba usaha anjlok 20 persen ke posisi USD219,15 juta dari episode sama tahun sebelumnya senilai USD272,71 juta. 


Biaya keuangan bengkak menjadi USD17,12 juta dari edisi sama tahun lalu USD9,49 juta. Penghasilan keuangan meroket 1.273 persen menjadi USD8,41 juta dari USD612,7 ribu. Laba sebelum pajak penghasilan USD210,43 juta, susut dari USD263,83 juta. Beban pajak penghasilan USd46,39 juta, susut dari edisi sama tahun lalu USD59,72 juta. 


Laba periode berjalan USD164,04 juta, melorot 19 persen dari periode sama tahun lalu senilai USD204,1 juta. Total ekuitas USD758,66 juta, menanjak dari akhir tahun lalu USD569,3 juta. Jumlah liabilitas USD578,59 juta, susut dari akhir 2022 senilai USD717,31 juta. Jumlah aset Rp1,33 miliar, melejit dari akhir tahun lalu USD1,28 miliar. 


Presiden Direktur Aadaro Minerals Christian Ariano Rachmat, mengaku performa perseroan memuaskan di tengah tantangan makro signifikan. Operasi batu bara metalurgi paruh pertama 2023 positif telah menempatkan perusahaan pada posisi baik untuk mencapai target volume tahunan. ”Kami terus mengembangkan pasar bagi batu bara metalurgi Indonesia, dan tanggapan dari para pelanggan membuat kami yakin akan prospek pertumbuhan,” tegas Christian. 


Selanjutnya, bilang Christian perseroan berada pada posisi mendukung inisiatif hilirisasi Indonesia melalui smelter aluminium, telah mendapat pemenuhan keuangan dalam kuartal ini. ”Kami menyambut peluang menumbuhkan bisnis pengolahan mineral secara berkelanjutan dengan penuh semangat, dan tetap berfokus pada eksekusi proyek-proyek strategis secara bertanggung jawab,” ucapnya. (*)