EmitenNews.com -Emiten produsen furnitur, PT Chitose Internasional Tbk (CINT), mengungkapkan sejumlah strategi bisnis tahun ini. Salah satunya dengan meningkatkan meningkatkan produk dalam negeri yang berdaya saing melalui sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri ( TKDN ). Hal itu mengingat perseroan membidik laba bersih sebesar Rp 11 miliar pada tahun ini, dibandingkan dengan 2022 yang mencatatkan rugi Rp 7,53 miliar.

 

Presiden Direktur Chitose Internasional (CINT) Kazuhiko Aminaka mengatakan, TKDN memang menjadi salah satu preferensi untuk menentukan pemenang dalam proses pengadaan barang/jasa di instansi pemerintahan. Sebab itu, tahun lalu sertifikasi TKDN menjadi salah satu yang dilakukan perseroan selain meningkatkan riset dan pengembangan (R&D), menetapkan tim dan target ESG, serta mengimplementasikan aplikasi sistem informasi, salah satunya ERP SAP S/4 HANA .

 

"Saat ini, kami didukung lima brand yakni Zao, Chitose, Okamura, Dragon, dan C-Pro dengan total mencapai 300 item product. 179 produk telah tersertifikasi TKDN dengan tingkat TKDN rata-rata diatas 50%," kata Kazuhiko, dalam hybrid Paparan Publik, Senin (17/4/2023).

 

Direktur Sales dan Marketing Chitose Internasional (CINT) Susanto menyampaikan, Tahun ini, sejumlah strategi disiapkan guna mendorong pertumbuhan bisnis yakni mempercepat proses sertifikasi TKDN , fokus pada proyek-proyek prospektif lewat kerja sama dengan pemerintah, optimalisasi pasar ekspor dan implementasi sistem Original Equipment Manufacturer (OEM).

 

"Kami juga akan meningkatkan kerja sama dengan direct holding atau kepemilikan langsung untuk penetrasi daerah potensial, menggelar customer dan agent gathering, dan meningkatkan optimalisasi pengembangan produk, baik furnitur maupun produk C-Pro sesuai dengan kebutuhan lokal dan ekspor," imbuh Susanto.

 

Tak hanya itu, perseroan juga terus menguatkan kembali fondasi dan menyelaraskan tujuan serta berkomitmen untuk memberikan kualitas produk dan layanan yang tinggi melebihi ekspektasi konsumen. Pengembangan produk-produk baru juga akan terus direalisasikan dengan melihat tren dan perkembangan pasar terkini.

 

"Kami berupaya memperkuat daya saing dengan mengembangkan berbagai varian produk baru, salah satunya Air Mattress berupa kasur, bantal, bantal duduk, travel mat, yang diproduksi dengan menggunakan teknologi modern dan sangat baik untuk Kesehatan," tambahnya.

 

Direktur Keuangan Chitose Internasional (CINT) Raden Nurwulan Kusumawati mengatakan, kinerja bisnis tahun ini diharapkan semakin membaik dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 11 miliar. Mengingat tahun lalu perusahaan mampu memangkas rugi bersih hingga 92,33%, dari rugi bersih Rp 98,21 miliar di 2021 menjadi hanya rugi Rp 7,53 miliar.

 

Perseroan juga mampu meraih laba bruto tahun lalu sebesar Rp 144,23 miliar, meroket 909% dari tahun sebelumnya Rp 14,30 miliar. Sementara itu, total pendapatan sebesar Rp 437,62 miliar, naik 52,40% dari 2021 Rp 287,15 miliar dan mencapai 125,91% dari target yang ditetapkan.