EmitenNews.com - Tumiyana kembali menunjukkan aksi dalam berburu saham Widodo Makmur Perkasa (WMPP). Sang pengendali itu, diketahui mengemas 375 juta lembar dengan harga pelaksanaan Rp15. Transaksi tersebut telah dipermanenkan pada 7 Mei 2024.

Nah, dengan skema harga Pelaksanaan tersebut, Tumiyana dipaksa merogoh kocek senilai Rp5,62 miliar. ”Pelaksanaan transaksi untuk tujuan konversi efek di pasar negosiasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” tegas Tumiyana. 

Menyusul penuntasan transaksi itu, timbunan saham Widodo Perkasa dalam kantong investasi Tumiyana makin menggelembung. Tepatnya, menjadi 19,69 miliar eksemplar setara 66,95 persen. Bertambah 1,28 persen dari sebelum transaksi hanya 19,31 miliar helai atau 65,57 persen. 

Sekadar informasi, Widodo Perkasa sepanjang 2023 merugi Rp875,62 miliar. Bengkak 184 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp307,61 miliar. Oleh sebab itu, rugi per saham dasar menjadi Rp29,76, bengkak dari sebelumnya Rp10,46. 

Penjualan Rp907,22 miliar, longsor 79 persen dari edisi sama tahun lalu Rp4,39 triliun. Beban pokok penjualan terpangkas menjadi Rp1,27 triliun dari episode sama tahun sebelumnya Rp4,05 triliun. Rugi kotor tercatat Rp370,27 miliar, bengkak 209 persen dari posisi sama tahun lalu laba Rp337,43 miliar. 

Beban usaha Rp200,26 miliar, menciut dari Rp301,54 miliar. Beban pajak final Rp200,26 miliar, berkurang dari sebelumnya Rp305,89 miliar. Rugi usaha tercatat Rp570,53 miliar, ambles 1909 persen dari periode sama tahun sebelumnya dengan laba Rp31,53 miliar. Beban lain-lain Rp318,30 miliar, susut dari Rp426,87 miliar. 

Rugi sebelum pajak penghasilan Rp888,84 miliar, bengkak 124 persen dari posisi sama akhir 2022 senilai Rp395,33 miliar. Manfaat pajak Rp7,93 miliar, longsor 89 persen dari akhir 2022 sebesar Rp78,26 miliar. Rugi bersih tahun berjalan Rp880,90 miliar, bengkak 177 persen dari Rp317,07 miliar. (*)