EmitenNews.com - Menipisnya antrean pencatatan saham perdana (IPO) menjadi sorotan di pertengahan tahun ini. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat hanya tersisa 4 perusahaan dalam pipeline, menyusul 18 emiten yang telah resmi tercatat sehingga total mencapai 22 emiten baru.

Sedangkan, target BEI tahun ini ialah di angka 66 emiten IPO, lebih tinggi dari realisasi tahun lalu yang hanya 41 perusahaan. Terpantau masih sangat kurang memenuhi dan hanya baru mengisi seperempat porsi dari target 66 emiten IPO tersebut.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, “Keputusan untuk IPO bukan hal instan. Karena itu, kami terus mendampingi calon emiten melalui pendekatan edukatif dan komprehensif,” dalih Nyoman.

Nyoman mengatakan bahwa BEI aktif menggelar workshop go public, coaching clinic, one-on-one meeting, hingga acara networking yang mempertemukan calon emiten dengan pelaku pasar. Edukasi ini dilakukan oleh unit khusus BEI, bekerja sama dengan kementerian, perbankan, sekuritas, asosiasi bisnis, dan otoritas lain.

Nyoman menekankan, “Keberhasilan suatu IPO tidak hanya ditentukan oleh struktur dan momentum pasar yang tepat, tetapi juga bergantung pada kesiapan internal perusahaan itu sendiri.”

Adapun, IPO harus dimulai dari kesiapan internal kata Nyoman. 

“Kami terus mendorong perusahaan untuk membangun kesiapan IPO yang unggul demi menjamin kesuksesan, baik pada saat penawaran perdana maupun dalam jangka panjang setelah saham mereka tercatat,” tutupnya.