EmitenNews.com - PT Sariguna Primatirta (CLEO) berkomitmen mendukung program ketahanan energi pemerintah yaitu mempercepat pencapaian target bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) Indonesia 23 persen pada 2025. Lalu, mencapai net-zero carbon emission pada 2060. 


Selain menjadi strategi ramah lingkungan di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), itu juga sesuai komitmen aktif perseroan dalam pemanfaatan energi bersih, dan berkelanjutan dapat menjaga kelestarian lingkungan sejalan nilai Sustainability pada aspek Environmental, Social dan Governance (ESG) seluruh unit bisnis. 


Saat ini, Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) telah memasuki tahun kelima. Dengan terlibat dalam penandatanganan deklarasi GNSSA, perseroan menunjukkan komitmen secara sungguh-sungguh melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap terhubung dengan jaringan PLN melalui sistem on-grid pada delapan pabrik tersebar dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. 


Dimulai dengan pemasangan PLTS Atap di pabrik terbesar Pandaan, kemudian disusul tujuh pabrik lain yaitu Kediri, Mojokerto, Bojonegoro, Kudus, Cirebon, Gunung Sindur, dan Citeureup. Seluruh PLTS Atap tersebut diharapkan sudah dapat dioperasikan di akhir tahun 2022. 


Tidak berhenti di situ, komitmen manajemen Sariguna Primatirta terhadap EBT masih berlanjut dengan rencana pembangunan PLTS Atap pada tahun-tahun mendatang. Selain merupakan salah satu cara ideal dalam upaya meningkatkan bauran EBT, mengingat letak geografis Indonesia sangat mendukung, pemanfaatan PLTS juga membantu peningkatan efisiensi energi bermuara pada penurunan biaya operasional.


Potensi bauran energi terbarukan dari penggunaan PLTS tersebut mencapai 10 persen dari total pemakaian energi listrik setiap tahun. Pemanfaatan PLTS itu, juga berpotensi mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 4.022 ton CO2 per tahun. (*)