EmitenNews.com -PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp752,43 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2023, atan menyusut 11,8 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang terbilang Rp853,53 miliar.

 

Akibatnya, laba per saham dasar melorot ke level Rp15 per lembar, sedangkan di akhir Maret 2022 berada di level Rp17.

 

Padahal total pendapatan tumbuh 9,3 persen dibanding kuartal I 2022 menjadi Rp2,864 triliun yang ditopang peningkatan sewa menara oleh Indosat (ISAT) sebesar 152,1 persen menjadi Rp1,074 triliun.

 

Senada, sewa menara oleh XL Axiata (EXCL) naik 13,2 persen menjadi Rp864,22 miliar. Demikian juga dengan pendapatan dari jasa lainnya yang terkerek 12,4 persen menjadi Rp190,33 miliar.  

 

Tapi pendapatan sewa dari Telekomunikasi Selular menyusut 5,9 persen menjadi Rp365,15 miliar.

 

Walau beban pokok pendapatan membengkak 13,3 persen menjadi Rp805,1 miliar.  Tapi laba kotor tetap terangkat 7,8 persen menjadi Rp2,059 triliun.

 

Sayangnya, beban keuangan naik  21,5 persen menjadi Rp739 miliar. Terlebih, beban pajak final naik 12,6 persen menjadi Rp134,25 miliar.

 

Bahkan, pajak penghasilan melonjak 295,4 persen menjadi Rp87,597 miliar.   Dampaknya, laba periode berjalan melorot 9,2 persen persen menjadi Rp871,25 miliar.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2023 tanpa audit emiten menara telekomunikasi grup Djarum itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Selasa (2/5/2023).