EmitenNews.com - Mitra Adiperkasa (MAPI) per 31 Desember 2023 mencatat laba bersih Rp1,89 triliun. Mengalami reduksi 10 persen dari posisi sama tahun sebelumnya senilai Rp2,11 triliun. Dengan hasil tersebut, laba per saham dasar emiten pengelola Starbuck itu, menukik menuju Rp114 dari edisi sama tahun sebelumnya Rp128. 

Penjualan eceran dan grosir Rp31,76 triliun, menanjak 24 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp25,58 triliun. Komisi penjualan konsinyasi Rp1,29 triliun, naik dari Rp1,13 triliun. Pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan Rp115,30 miliar, menanjak dari Rp103,64 miliar. Lain-lain Rp150,05 miliar, naik dari Rp111,54 miliar. 

Pendapatan bersih Rp33,31 triliun, melonjak 23 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp26,93 triliun. Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp18,22 triliun, bengkak dari sebelumnya Rp14,90 triliun. Laba kotor terakumulasi senilai Rp15,09 triliun, melesat dari sebelumnya sebesar Rp12,02 triliun. 

Beban penjualan Rp9,67 triliun, bengkak dari Rp7,51 triliun. Beban umum dan administrasi Rp1,82 triliun, bengkak dari Rp1,44 triliun. Beban keuangan Rp473,48 miliar, susut dari Rp481,99 miliar. Pemulihan persediaan Rp90,04 miliar, bengkak dari Rp16,67 miliar. Kerugian kurs mata uang asing Rp32,56 miliar, bengkak dari Rp13,74 miliar. 

Beban pajak final Rp30,64 miliar, bengkak dari Rp23,70 miliar. Kerugian penjualan aset tetap dan properti investasi Rp22,95 miliar, turun dari Rp51,30 miliar. Kerugian instrumen keuangan derivatif Rp6,13 miliar, anjlok dari surplus Rp2,55 miliar. Penghasilan bunga Rp87,14 miliar, menanjak dari Rp60,57 miliar.

Bagian laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp92,96 miliar, naik dari Rp70,28 miliar. Keuntungan atas pelepasan entitas asosiasi nihil dari Rp381,80 miliar. Keuntungan dan kerugian lain-lain Rp82,56 miliar, menyusut dari Rp141,92 miliar. Laba sebelum pajak Rp3,20 triliun, naik dari Rp3,17 triliun. 

Laba bersih tahun berjalan Rp2,34 triliun, turun dari sebelumnya Rp2,51 triliun. Jumlah ekuitas Rp12,41 triliun, menanjak dari akhir 2022 senilai Rp9,75 triliun. Total liabilitas tercatat Rp15,10 triliun, bengkak dari posisi akhir tahun sebelumnya Rp11,25 triliun. Jumlah aset Rp27,51 triliun, melonjak dari akhir 2022 sebesar Rp21,01 triliun. 

"Kami menutup tahun 2023 dengan pertumbuhan kinerja keuangan berkelanjutan, didukung performa solid berbagai segmen bisnis. Itu menunjukkan kemampuan perseroan merespons preferensi pelanggan terus berkembang," tutur Ratih Darmawan Gianda, VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group. 

Pada 2023, perseroan terus melakukan diversifikasi portofolio dengan memperkenalkan beberapa brand internasional termasuk Sports Direct, Flying Tiger Copenhagen, dan BOSS di Indonesia. Langkah-langkah strategis itu, memperkuat komitmen perseroan untuk menyediakan beragam produk komprehensif berbagai segmen kepada para pelanggan. 

Selain itu, platform omni-channel sangat penting untuk memenuhi beragam permintaan pelanggan, terintegrasi secara seamless dengan seluruh kanal distribusi, baik mal, kanal online, dan mitra marketplace. Seiring pertumbuhan gerai fisik, perseroan juga mengambil langkah strategis dalam meningkatkan kehadiran secara digital. Per Desember 2023, perseroan mengoperasikan 47 kanal online, dan bekerja sama dengan berbagai mitra marketplace. 

"Pada 2023, kami melalui berbagai tantangan dengan semangat menyatu, dan fokus pada tujuan. Saat memasuki 2024, kami memahami dinamika kondisi bisnis berbagai negara di mana perseroan berada. Kami optimistis namun tetap berhati-hati dalam menghadapi masa mendatang, dan terus menjaga komitmen terhadap seluruh pemangku kepentingan,” simpul Ratih. (*)