EmitenNews.com - Indonesian Tobacco (ITIC) per 30 September 2023 meraup laba Rp18,86 miliar. Susut tipis 2,33 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp19,31 miliar. Efeknya, laba periode berjalan per saham dasar turun ke level Rp20,05 dari edisi sebelumnya Rp20,53. 


Meski begitu, penjualan tumbuh minimalis 6,52 persen menjadi Rp221,15 miliar dari periode sama tahun lalu sejumlah Rp207,6 miliar. Beban pokok penjualan Rp165,65 miliar, bengkak 10 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp149,86 miliar. Laba kotor terakumulasi Rp55,49 miliar, turun tipis dari periode sama tahun lalu Rp57,73 miliar. 


Beban usaha Rp20,33 miliar, naik tipis dari fase sama tahun lalu sebesar Rp19,61 miliar. Penghasilan keuangan tercatat Rp2,03 juta, menanjak 161 persen dari edisi sama tahun sebelumnya terkumpul Rp779,17 ribu. Selisih kurs minus Rp7,88 juta, bengkak 1.455 persen dari posisi sama tahun sebelumnya hanya Rp506,84 ribu. 


Beban keuangan Rp9,8 miliar, mengalami penyusutan 17 persen dari edisi sama tahun lalu sebesar Rp11,9 miliar. Denda pajak Rp18,98 juta dibanding periode sama tahun sebelumnya nihil. Lain-lain bersih tercatat Rp168,23 juta, melambung 179 persen dari episode sama tahun lalu Rp212,04 juta. Laba sebelum pajak Rp25,49 miliar, turun dari Rp26 miliar. 


Pajak penghasilan Rp6,63 miliar, turun dari periode sama tahun lalu Rp6,69 miliar. Total ekuitas Rp378,61 miliar, naik dari akhir tahun sebelumnya senilai Rp364,32 miliar. Jumlah liabilitas Rp165,1 miliar, menyusut dari akhir 2022 sebesar Rp188,88 miliar. Jumlah aset Rp543,72 miliar, mengalami koreksi dari periode akhir tahun lalu Rp553,2 miliar. (*)