EmitenNews.com - Ternyata, owww ternyata, belum ada investor asing yang menanamkan modalnya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Itu pengakuan Presiden Joko Widodo di sela menghadiri APEC CEO Summit, di San Francisco, Amerika Serikat. 

 

Ini membingungkan, karena beberapa waktu lalu, Presiden memaklumkan investor asing antre masuk IKN. Sekitar 300-an sudah menandatangani perjanjian. Investasi asing ke IKN, diprioritaskan pada sektor pendidikan, kesehatan dan teknologi. 

 

"Sampai saat ini belum ada (investor luar negeri). Tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk. Kita lihat saja nanti, pasti akan masuk," kata Presiden Jokowi, Kamis (16/11/2023) waktu AS, seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden pada Sabtu (18/11/2023).

 

Bagusnya, Presiden Jokowi optimistis investor dari luar negeri akan segera masuk berinvestasi di IKN Nusantara, yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Presiden meyakini, seiring waktu, dengan banyaknya pergerakan investor dalam negeri di sana, investor asing akan menyusul.

 

Sebelumnya mengutip pernyataan Presiden Jokowi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebutkan, proyek IKN Nusantara laris-manis diminati investor. Pak Bas mengatakan, ada 300 investor yang sudah menyatakan Letter of Interest atau minat. 

 

Tetapi, Presiden meminta mereka mengerem dulu investasinya, karena pemerintah akan mendahulukan investor lokal. Jadi, investor luar negeri harus antre, menunggu investor lokal menyelesaikan komitmennya.

 

Presiden Jokowi menginginkan investor lokal didahulukan untuk turut menggarap proyek di IKN Nusantara. Sementara investor asing yang sudah menyatakan minat masih ditahan dan harus menunggu giliran. Contoh dari Singapura saja, pemerintah mengklaim telah ada 130 investor yang sudah antre.

 

Kepada pers, usai acara Konstruksi Indonesia di Jiexpo, Jumat (3/11/2023) malam, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, mengutip Presiden, ada 300 sekian LoI yang ditandatangani Badan Otorita IKN. 

 

“Di antaranya ada 130 dari Singapura. Berapa dari Thailand. Tapi sampai sekarang itu direm dulu karena diutamakan dari dalam negeri," kata Menteri Basuki.