EmitenNews.com - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan tiga peran penting ekonomi, dan keuangan syariah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Rahmatan lil Alamin, Amanah, dan berkeadilan.

 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengemukakan hal tersebut dalam International Islamic Monetary Economics and Finance Conference and Call for Papers (IIMEFC) ke-9, yang mengangkat tema “Accelerating Digitalization in Sharia Economy and Finance for Inclusive and Sustainable Growth in the Post Pandemic Recovery", di Jakarta, Rabu (25/10/2023).  

 

Pertama, Rahmatan lil Alamin, bagaimana menyelaraskan penguatan ekonomi dan keuangan syariah dengan penerapan prinsip ketulusan sehingga mampu memberikan manfaat kebaikan bagi masyarakat luas. 

 

Kedua, Amanah, yaitu prinsip yang mendorong manusia menggunakan sumber daya alam secara bertanggung jawab guna mendukung ekonomi yang berkelanjutan. 

 

Ketiga, prinsip keadilan melalui pemanfaatan teknologi digital akan memperkuat eksyar sebagai instrumen keuangan dalam meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan.

 

Bank Indonesia terus mendorong terbentuknya ekosistem riset dan formulasi kebijakan di bidang eksyar yang difokuskan untuk mengoptimalkan inovasi digital dan kebermanfaatannya, untuk mendukung hal tersebut. 

 

Dalam implementasinya, BI terus berinovasi dalam perumusan kebijakan pengembangan eksyar yang mendorong pemerataan distribusi pendapatan melalui Zakat, Infaq, Sadaqah dan Waqaf (ZISWaf); dan memulihkan perekonomian melalui berbagai sektor ekonomi terkait seperti industri makanan halal, pakaian, dan pariwisata.  

 

Komitmen nyata BI

 

Penyelenggaraan konferensi internasional dan call for papers ini wujud nyata komitmen Bank Indonesia untuk turut berkontribusi dalam pengembangan eksyar melalui sumbangan pemikiran akademik/riset yang dihasilkan guna memberikan masukan kebijakan yang konstruktif dan inovatif. Dengan begitu diharapkan pertumbuhan yang infklusif dan berkelanjutkan dapat tercapai.