Pada penyelenggaraan IIMEFC 2023, terdapat tiga prominent scholars yang menyampaikan buah pemikirannya terkait isu ekonomi dan keuangan digital, inklusi perekonomian dan prinsip-prinsip syariah. Prof. Muliaman Hadad - Indonesia dalam paparannya mengangkat isu terkait strategi dan kunci meningkatkan inklusi keuangan ekonomi dan sosial dari perspektif negara berkembang. 

 

Kemudian, Prof. Iftekhar Hasan dari Fordham University – USA, menekankan aspek interrelasi antara budaya Islam, teknologi digital dan keberlanjutan dalam menghadapi meningkatnya ketidakpastian. 

 

Tak kalah pentingnya, Prof. Meryem Duygun dari Nottingham University – United Kingdom menitikberatkan pentingnya upaya yang ditempuh dalam meningkatkan inklusivitas melalui literasi keuangan di dunia keuangan digital.

 

Penting dicatat, IIMEFC merupakan kegiatan tahunan dari jurnal yang dikelola oleh Bank Indonesia, yaitu Journal of Islamic Monetary Economics and Finance (JIMF) yang telah terakreditasi internasional. JIMF sebagai jurnal ilmiah berhasil meningkatkan kualitas dan reputasinya berdasarkan status akreditasi jurnal, baik nasional maupun internasional. 

 

Akreditasi JIMF di tingkat nasional pada Science and Technology Index (Sinta) telah mencapai Sinta-1, yang merupakan tingkat akreditasi nasional tertinggi. Selain itu, JIMF telah resmi terindeks SCOPUS di April 2022, dan mencapai percentile 56th (Quartile/Q2) pada Juni 2023. 

 

Hal ini menjadikan JIMF satu-satunya jurnal ekonomi, moneter, dan keuangan syariah di Indonesia saat ini yang terindeks internasional (SCOPUS). Sebanyak 300 karya tulis ilmiah dari 35 negara yang masuk pada IIMEFC tahun ini, terdapat 42 karya tulis terbaik yang dipresentasikan. 

 

Penyelenggaraan konferensi internasional dan call for papers ini juga selaras dengan komitmen dan visi Bank Indonesia untuk menciptakan ekosistem riset termasuk riset di sektor ekonomi dan keuangan syariah. ***