EmitenNews.com - Emiten pembiayaan, Buana Finance (BBLD) kembali menumpuk utang perbankan. Terbaru, Buana Finance mendapat pinjaman dari Bank KEB Hana senilai Rp200 miliar. Fasilitas kredit itu, diteken dua hari setelah pelaksanaan pemilihan umum alias pada 16 Februari 2024..

Herman Lesmana Direktur Buana Finance menyampaikan fasilitas kredit itu, bertenor sampai dengan maksimal tenor 36 bulan. Sehingga total pinjaman saat ini menjadi Rp302 miliar atau 23 persen dari total ekuitas perseroan per 23 Juni 2023.

"Fasilitas ini akan digunakan untuk keperluan modal kerja yaitu pemberian kredit Consumer Finance dan Financial Lease dan bukan merupakan transaksi afiliasi sesuai regulasi OJK dalam POJK 42/2020,"tuturnya.

Herman menambahkan fasilitas pinjaman ini tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha BBLD kecuali ada kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman secara periodik.

Sebelumnya, Buana Finance menerima pinjaman atau fasilitas kredit dari bank QNB Indonesia (BKSW) dengan limit hingga Rp100 miliar pada 14 Januari 2024. Buana Finance juga telah menambah tumpukan utang Rp80 miliar dari Bank DKI.

Sekedar informasi, bukan kali ini Buana Finance meraih pinjaman dari perbankan. Sebelumnya, perseroan mengantongi pinjaman dari Bank Victoria International (BVIC) senilai Rp150 miliar awal Desember 2023 dengan maksimal tenor 48 bulan.

Kemudian pada Oktober 2023, perseroan juga meneken perjanjian fasilitas kredit dengan Bank Index Selindo, sehubungan dengan pemberian fasilitas term loan senilai Rp100 miliar. Pinjaman tersebut bertenor selama 48 bulan alias 4 tahun. (*)