Tirta Mahakam (TIRT) Ubah Haluan ke Bisnis Angkutan Laut

Salah satu gudang kayu lapis produksi TIRT
EmitenNews.com - PT Tirta Mahakam Resources Tbk. (TIRT), emiten yang selama ini bergerak di bidang industri dan penjualan kayu lapis, berencana melakukan transformasi besar dengan mengubah kegiatan usahanya menjadi industri angkutan laut.
Direktur TIRT, Pohan Wijaya Po, menjelaskan bahwa perseroan akan fokus pada usaha angkutan laut dalam negeri untuk barang umum dan khusus (KBLI 50131 dan 50133), serta aktivitas penunjang pertambangan dan penggalian lainnya (KBLI 09900).
Sebagai langkah awal, TIRT akan membeli 20 unit armada kapal tunda (tugboat) dan tongkang (barge) dengan nilai transaksi Rp162,09 miliar (belum termasuk PPN). Pembelian kapal dilakukan dari pihak berelasi, yakni PT Lima Srikandi Jaya (11 unit), PT Mitra Kemakmuran Line (3 unit), dan PT Antar Sarana Rekasa (6 unit).
Untuk mendanai ekspansi ini, TIRT akan menggunakan fasilitas pinjaman senilai Rp200 miliar dari pemegang saham pengendali, PT Harita Jayaraya (HJR). Dana tersebut dialokasikan Rp180 miliar untuk pembelian kapal dan Rp20 miliar untuk modal kerja.
“TIRT menilai bisnis kayu lapis tidak lagi memberikan prospek menjanjikan. Oleh karena itu, perseroan bermaksud melakukan transformasi strategis ke industri angkutan laut, khususnya pengangkutan komoditas sumber daya alam seperti batubara dan bauksit,” ujar Pohan dalam keterangan tertulis, Selasa (23/9).
Untuk merealisasikan rencana ini, TIRT akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan digelar pada 25 September 2025.
Seperti diktahui PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) sahamnya disuspensi selama sembilan bulan sejak 22 Januari 2025.
Suspensi dilakukan lantaran Tirta Mahakam tidak menunjukkan aktivitas operasional yang signifikan, sekaligus memunculkan kekhawatiran atas kelangsungan usaha.
Aktivitas produksi perusahaan yang bergerak di industri kayu lapis ini telah berhenti sejak pandemi Covid-19 pada 2020.
Related News

Baru 5 Bulan! Komut AMFG Tiba-tiba Mundur

PACK Rencana Ubah Bisnis Jadi Perusahaan Investasi

Vale (INCO) Umumkan Direktur Baru

SSMS Ungkap Rencana Akuisisi Kebun Sawit Rp1,6T

Bos AMIN Kembali Borong Saham Harga Bawah

Gerak 11 Saham Diawasi BEI, Tiga Masih Loncat ARA