EmitenNews.com - Transkon Jaya (TRJA) menyerap dana initial public offering (IPO) sejumlah Rp73,56 miliar. Alokasi itu sekitar 79 persen dari koleksi bersih dana IPO Rp92,52 miliar. Jadi, dana IPO tersisa Rp18,95 miliar. 


Dana IPO tersebut dibelanjakan untuk pembayaran uang muka atas pembelian armada baru sejumlah Rp42,88 miliar Angka itu setara 46 persen dari total dana IPO sejumlah Rp92,52 miliar. Alias lebih rendah dari proyeksi awal dengan serapan Rp64,78 miliar atau 70 persen.


Selanjutnya, sejumlah Rp30,68 miliar alias 33 persen untuk modal kerja perseroan. Yaitu khususnya untuk pembelian suku cadang, ban, dan oil. Realisasi tersebut lebih besar dari skema awal dengan anggaran Rp27,75 miliar alias sekitar 30 persen dari pendapatan bersih dana IPO Rp92,52 miliar. 


Selanjutnya, dana IPO senilai Rp18,95 miliar, oleh perseroan dibiakkan di Bank Maybank (BNII). Penempatan dana tanpa jangka waktu tersebut dibanderol bunga alias bagi hasil sebesar 3,75 persen. 


Sekadar informasi, pada 27 Agustus 2020 silam, perseroan melepas saham perdana dengan memperoleh dana kotor Rp93,75 miliar. Lalu dana itu dikurangi underwriting fee Rp250 juta, biaya jasa profesi penunjang pasar modal Rp420,04 juta, biaya jasa lembaga penunjang pasar modal Rp125 juta, dan biaya lain-lain Rp430,90 juta. (*)