EmitenNews.com—PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) menderita rugi bersih sedalam Rp5,503 triliun pada tahun 2022, atau membengkak dibanding tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp3,334 triliun.

 

Akibatnya, defisit menukik 38,3 persen menjadi Rp19,852 triliun. Ini memburuk dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp14,34 triliun. 

 

Padahal pendapatan naik 72,3 persen menjadi Rp15,269 triliun yang ditopang peningkatan pendapatan ritel daring sebesar 38,7 persen menjadi Rp10,423 triliun.

 

Bahkan pendapatan toko fisik melonjak 299 persen menjadi Rp3,587 triliun.

 

Demikian juga dengan pendapatan institusi yang terkerek 155 persen menjadi Rp2,47 triliun. Tapi diskon dan promosi langsung mencapai Rp1,359 triliun.

 

Walau beban pokok pendapatan membengkak 69,6 persen menjadi Rp14,046 triliun.Tapi laba kotor meningkat 111 persen menjadi Rp1,222 triliun.  

 

Sayangnya, beban penjualan membengkak 14,3 persen menjadi Rp2,897 triliun. Terlebih, beban umum dan administrasi naik  33,1 persen menjadi Rp3,373 triliun.

 

Dampaknya, BELI mengalami rugi usaha sebesar Rp5,007 triliun atau membengkak 32,3 persen dibanding tahun 2021.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2022 telah audit emiten wahana perdagangan daring dan fisik grup Djarum itu, yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/3/2023).