EmitenNews.com - Avia Avian (AVIA) menyemai dana sisa initial public offering (IPO) senilai Rp1,15 triliun. Dana tersebut mengendap sebagai deposito. Dana segar itu, bersarang di Bank Central Asia (BBCA), dan UOB dengan beragam tingkat suku bunga.

Obligasi senilai Rp102,69 miliar berbunga 5,5 persen dengan periode 15 April 2026. Lalu, obligasi Rp203,94 miliar berbunga 6,1 persen berdurasi hingga 15 Mei 2028. Selanjutnya, obligasi sebesar Rp212,42 miliar dengan bunga 7 persen berjangka hingga 15 September 2030.

Obligasi senilai Rp102,93 miliar dengan banderol bunga 6,4 persen jatuh tempo pada 15 April 2032. Obligasi Rp208,43 miliar dengan bunga 6,5 persen berdurasi hingga 15 Februari 2031. Obligasi Rp113,53 miliar dengan bunga 8,3 persen jatuh tempo pada 15 Mei 2029.

Selanjutnya, surat utang sejumlah Rp102,28 miliar dengan banderol bunga 6,4 persen berdurasi hingga 15 April 2032. Dan, mengendap di obligasi Bank UOB senilai Rp103,96 miliar dengan balutan bunga 6,5 persen berdurasi hingga 15 Februari 2031. 

Per 30 November 2021 silam, Avia Avian mengantongi dana IPO senilai Rp5,76 triliun. Dana itu, Rp2,4 triliun atau 54,13 persen untuk modal kerja perseroan, dan Tirtakencana Rp950 miliar atau 21,34 persen. Belanja modal perseroan Rp76,89 miliar atau 1,73 persen, dan Tirtakencana Rp85 miliar alias 1,91 persen. 

Selanjutnya, pelunasan pokok utang perseroan ke Bank Mandiri Rp50 miliar alias 1,12 persen. Pembayaran utang perseroan kepada Bank DBS Rp500 miliar atau 11,23 persen. Pembayaran pokok utang Tirtakencana kepada Bank Mandiri Rp380 miliar setara 8,54 persen. (*)