Utang Pemerintah di Atas Rp9.000 Triliun, Purbaya Bagikan Strateginya
Ilustrasi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bagikan strateginya dalam mengatasi jumlah utang yang sudah di atas Rp9.000 triliun. Dok. Bappenas.
EmitenNews.com - Utang pemerintah sudah lebih dari Rp9.000 triliun. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membeberkan strategi terkait utang pemerintah pusat yang sampai kuartal II-2025 atau per akhir Juni 2025 mencapai Rp9.138,05 triliun. Nominal itu turun dari catatan per Mei 2025 yang sebesar Rp9.177,48 triliun.
Dalam keterangannya yang dikutip Selasa (28/10/2025), Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengemukakan strategi terkait utang pemerintah yang sudah tembus lebih dari Rp9.000 triliun itu. Pertama, anggarannya dibelanjakan tepat sasaran, tepat waktu. Jangan sampai ada kebocoran, selain mengoptimalkan dampak anggaran ke perekonomian.
“Harapannya, dengan seperti itu, maka pertumbuhan ekonominya lebih cepat, pajaknya juga akan lebih besar, income-nya. Sehingga saya bisa menekan deposit dari situ," jelas Purbaya Yudhi Sadewa kepada pers, di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (27/10/2025).
Jika ekonomi RI tumbuh lebih cepat, Menkeu Purbaya yakin dapat memperbaiki rasio pajak terhadap Gross Domestic Product (GDP).
Kalau ekonominya bisa tumbuh lebih cepat lagi ke depan, dengan perbaikan juga di sektor penerimaan, biaya, dan pajak, Coretax dan lain-lain sebagainya, Purbaya meyakini, Indonesia lebih baik. “Seharusnya sih kita bisa expect perbaikan di tax to GDP ratio."
Rill sektor yang berjalan akan mampu menaikkan rasio pajak sebesar setengah hingga satu persen dalam beberapa bulan ke depan. Jika real sector jalan dengan bagus, dalam beberapa bulan ke depan, seharusnya itu akan menaikkan tax ratio hampir setengah sampai satu persen.
“Itu berhubungan dengan minimal Rp100 triliun tambahan tax," ujar mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan itu. ***
Related News
Berharap Tarif Nol Persen Sawit, Menko Airlangga ke AS Pekan Depan
Era Bunga Rendah Kian Nyata
Pertumbuhan 2026 Didorong Lewat Kolaborasi APBN dan Mesin Ekonomi Baru
Wamen ESDM Sebut Nuklir Komponen Penting dalam Transisi Energi
80 Persen Produk Industri Nasional Diserap Pasar Domestik
Harga Emas Antam Lanjut Melaju Rp22.000 per Gram





