Waduh, Rugi Mas Murni Indonesia (MAMI) Bengkak Jadi Rp35 M Per Kuartal III-2021

EmitenNews.com - PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI) masih harus rela menelan pil pahit setelah kinerja hingga 30 September 2021, tercatat rugi perseroan membengkak jadi Rp35,12 miliar dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp1,43 miliar.
Merujuk pada data laporan keuangan Mas Murni yang disampaikan kepada BEI, Selasa (1/2/2022) tertera, pendapatan MAMI tergerus sangat dalam menjadi Rp29,48 miliar dari sebelumnya tercatat sebesar Rp63,42 miliar.
Adapun beban langsung dan beban pokok penjualan MAMI di kuartal III-2021 itu tercatat Rp22,37 miliar turun jika dibandingkan dengan Rp34,09 miliar di periode sama tahun 2020. Untuk laba bruto perseroan tercatat senilai Rp7,09 miliar atau ambles dari sebelumnya Rp29,32 miliar.
Namun, perseroan harus menanggung beban penjualan Rp3,96 miliar, beban umum dan administrasi Rp13,39 miliar dan beban keuangan tercatat sebesar Rp24,35 miliar. Sehingga total kerugian yang ditanggung untuk periode itu senilai Rp35,12 miliar.
Untuk posisi aset MAMI per 30 September 2021 tercatat sebesar Rp1,776 triliun atau mengalami penyusutan dari periode 31 Desember 2020 yang terkumpul sebesar Rp1,785 triliun.
Penyusutan itu disebabkan oleh ekuitas yang tergerus jadi Rp1,265 triliun dari Rp1,300 triliun dan liabilitas terpantau malah naik jadi Rp510,88 miliar dari sebelumnya sekitar Rp485,07 miliar.
Untuk posisi keuangan emiten yang juga sangat perlu diperhatikan adalah kas dan setara kas yang terdiri dari kas dan bank per akhir periode tercatat sebesar Rp3,95 miliar atau bertumbuh dari Rp2,91 miliar pada sebelumnya.
Related News

Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) Siap Lunasi Obligasi Rp388 Miliar

Tambah Kepemilikan, Robby Kini Kuasai 11,34 Persen Saham WOWS

11 Juli 2025, Satu Visi Putra (VISI) Siap Bagikan Dividen Rp3 Miliar

Ditunjuk Pimpin Amman Mineral (AMMN), Arief Sidarto Berterima Kasih

Emiten Tommy Soeharto (GTSI) Ini Setujui Bagi Dividen Rp23,7 Miliar

Dividen Rp1,62 Miliar, CHIP Targetkan Kinerja Tumbuh 10 Persen di 2025