EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kompak ditutup melemah. Itu seiring sentimen positif dari soliditas laporan keuangan Nvidia kuartal III 2025 memudar. Harapan investor terhadap peluang pemangkasan suku bunga acuan the Fed Desember 2025 pupus setelah rilis data nonfarm payroll September 2025. 

Saham Nvidia usai merilis kinerja, dan memberi panduan lebih baik dari perkiraan sempat menguat hingga 5 persen namun akhirnya ditutup melemah 3,15 persen. Kekhawatiran investor terhadap valuasi tinggi sektor teknologi kembali menguat. Dan, sektor teknologi berpeluang terdampak jika The Fed tidak memangkas suku bunga acuan lebih lanjut.

So, beberapa saham berbasis AI seperti Oracle anjlok 6,58 persen, dan AMD terkoreksi 7,84 persen. Sementara itu, probabilitas pemangkasan suku bunga acuan Desember 2025 turun menjadi lebih kecil dari 40 persen setelah Biro Ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) melaporkan pada September lalu ada tambahan tenaga kerja 119 ribu jauh lebih baik dari ekspektasi.

Koreksi cukup signifikan indeks bursa Wall Street seiring peluang pemangkasan suku bunga acuan Desember 2025 makin tecil diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Aksi beli investor asing dalam jumlah besar berpelaung menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). 

Dengan begitu, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 8.365-8.310, dan resistance 8.475-8.530. Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor mengoleksi saham SIDO, CUAN, GZCO, RAJA, BREN, dan UNVR. (*)