Wall Street Loyo, IHSG Tetap Menguat
Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street ditutup bervariasi mayoritas melemah tipis. Itu dipicu sinyal gubernur The Fed Jerome Powell dengan indikasi tidak ada lagi pemangkasan suku bunga acuan di pengujung tahun ini. Pada pertemuan dua hari kemarin, The Fed memangkas suku bunga acuan 25 bps menjadi 4 persen.
Sebelum pemangkasan itu, investor cukup yakin The Fed akan kembali melakukan hal serupa pada pertemuan Desember 2025 mendatang. Namun, keyakinan tersebut buyar setelah Powell mengatakan ada pandangan sangat berbeda mengenai bagaimana melanjutkan kebijakan moneter longgar pada pertemuan Desember 2025.
Powell mengaku pemangkasan suku bunga acuan Desember 2025 bukan sesuatu yang pasti. Koreksi Wall Street akan menjadi sentimen negatif pasar. Sementara itu, banyak emiten merilis laporan keuangan, dan aksi beli investor asing ditaksir menjadi sentimen positif indeks harga saham gabungan (IHSG).
So, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat. Sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 30 Oktober 2025, indeks akan menjelajahi kisaran support 8.100-8.035, dan resistance 8.230-8.300. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor mengoleksi saham INCO, BBNI, BBRI, BBCA, UNVR, dan ASII. (*)
Related News
IHSG Nyaris Datar di Sesi I, Saham Teknologi dan Keuangan Penopangnya
Menperin Tekankan Peran Irjen dalam Penguatan Pengawasan Industri
Komdigi Minta ISP Sediakan Akses Internet Terjangkau
Antrean Beli Mengular, IHSG Uji Level 8.250
IHSG Lanjut Menyala, Serbu Saham WIFI, MDKA, dan ENRG
Multi Medika Gondol FMCG Game Changer of The Year 2025





