EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street mengawali perdagangan pekan pertama Juni 2025 dengan kompak menguat. Itu seiring sikap investor mengabaikan eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China dan Uni Eropa. Ketegangan perang dagang itu, setelah Presiden AS Donald Trump menuduh China melanggar kesepakatan awal.

Yaitu, penurunan tarif impor ke tarif dasar selama sembilan puluh hari. Pihak China menolak tuduhan tersebut, dan menyalahkan AS karena gagal menegakkan kesepakatan sebelumnya. Gedung putih menyebut, Trump dan Xi Jinping kemungkinan besar akan melakukan pembicaraan secara langsung pekan ini. 

Di sisi lain, tensi perang dagang dengan Uni Eropa meningkat setelah Trump mengatakan akan menaikkan tarif impor baja menjadi 50 persen dari sebelumnya 25 persen. Nah, lonjakan Wall Street, dan harga mayoritas komoditas diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar. 

Sementara itu, aksi jual investor asing dalam jumlah cukup besar berpeluang menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah. Pendeknya, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 3 Juni 2025 indeks akan menyusuri kisaran support 6.980-6.985, dan resistance 7.150-7.235.

Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyodorkan sejumlah saham berikut sebagai jujukan koleksi. Antara lain Merdeka (MDKA), Alfamart (AMRT), Erajaya Swadaya (ERAA), Bumi Resources (BUMI), Medco Energi (MEDC), dan Map Aktif (MAPA). (*)