EmitenNews.com - Pemerintah memastikan pelayanan terhadap masyarakat. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, segala kebutuhan warga terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Kawasan Koja, Jakarta Utara, akan ditanggung oleh PT Pertamina (Persero). Kebakaran besar melanda Depo Pertamina Plumpang, Jumat malam (3/3/2023) pukul 20.11 WIB. Sampai Sabtu (4/3/2023) dini hari, tercatat 17 korban tewas, dan 51 orang luka-luka, serta sejumlah orang mengungsi.

 

"Yang penting nanti kebutuhannya di sini dijamin oleh Pertamina nanti ya," kata Wapres Ma'ruf Amin saat berbincang dengan sejumlah warga terdampak kebakaran, Sabtu siang.

 

Wapres, didampingi Menteri BUMN Ma’ruf Amin meninjau langsung korban kebakaran hebat tersebut, seraya menawarkan para korban untuk pindah tempat tinggal yang lebih aman. Dalam keterangan pers seusai peninjauan, Ma'ruf menegaskan bahwa Pertamina juga akan menanggung biaya perawatan korban luka.

 

Wapres Ma'ruf Amin berharap, Pertamina dapat memindahkan deponya ke tempat yang lebih jauh dari kawasan permukiman warga. "Saya berharap supaya depo ini supaya lebih aman itu bisa direlokasi di pelabuhan di daerah Pelindo."

 

Sementara, Wapres meminta agar kawasan permukiman di sekitar Depo Pertamina Plumpang ditata ulang agar lebih teratur dan aman. "Daerah ini nanti akan ditata ulang, supaya lebih teratur, lebih baik, lebih aman dan memenuhi persyaratan sebagai suatu daerah yang berada di wilayah Ibu Kota."

 

Seperti diketahui kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam. Api pertama kali dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area depo. 

 

Data terakhir yang dipublikasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pukul 01.16 WIB, sebanyak 17 orang meninggal dunia, bertambah satu orang dibanding data sebelumnya. 

 

Pelaksana Harian Kepala BPBD DKI Jakarta M Ridwan, Sabtu (4/3/2023), mengungkapkan, info terakhir yang diterimanya, korban tewas 17 orang. Terdapat 51 korban luka, dengan rincian 49 korban luka berat dan dua korban luka sedang. Semua jenazah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta, untuk diidentifikasi.

 

BPBD juga mendata sedikitnya 1.085 orang mengungsi ke delapan titik pengungsian. Mereka tersebar di markas PMI Jakarta Utara (132 jiwa), Masjid As Sholihin (63 jiwa), Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan (79 jiwa). Lainnya, Gedung Golkar Walang (258 jiwa), Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Energi Jakarta Utara (74 jiwa), Masjid Al Muhajirin (60 jiwa), Masjid Al Kuroma (63 jiwa), dan RPTRA Rasela (356 jiwa).