EmitenNews.com - PT Waskita Beton Precast (WSBP) sepanjang 2021 mencatat pendapatan usaha Rp1,38 triliun. Itu disumbang penjualan produk beton pra-cetak Rp772 miliar, segmen readymix Rp309 miliar, dan pendapatan usaha jasa konstruksi Rp298 miliar.


Laba bruto Rp307 miliar meningkat signifikan dengan rugi bruto sejumlah Rp53 miliar. Efeknya, rugi bersih turun menjadi Rp1,94 triliun dari periode sama sebelumnya Rp4,29 triliun. Total aset Rp6,88 triliun, terdiri dari aset current Rp4,21 triliun, dan aset non-current Rp2,67 Triliun.


Perseroan melakukan restatement laporan keuangan periode sebelumnya. Itu dilakukan karena proses penyusunan laporan keuangan edisi 2021, bersamaan dengan proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), dan penyusunan proposal perdamaian, baik perusahaan maupun kreditur butuh laporan keuangan akurat.


”Perusahaan harus memiliki laporan keuangan akurat, dan dapat diandalkan sebagai dasar penyusunan proposal restrukturisasi keuangan,” tutur Presiden Direktur Waskita Beton Precast, FX Poerbayu Ratsunu.


Nanti setelah restrukturisasi rampung, manajemen Waskita Beton Precast optimistis dapat membangkitkan kinerja dengan fundamental bisnis, dan keuangan lebih sehat. Optimisme itu, didorong potensi pasar industri beton pra-cetak di Indonesia, dan global masih sangat besar. 


Sejak 25 Januari 2022, Waskita Beton menjalani proses penuntasan restrukturisasi melalui PKPU. Manajemen dan para kreditur tengah mencari solusi terbaik dengan penekanan pada going concern bisnis perseroan.


Sepanjang tahun ini, Waskita Beton memproyeksi kontrak baru tumbuh 30 persen dibanding capaian tahun lalu. Untuk jangka pendek, Waskita Beton menyuplai produk precast dan readymix ke proyek jalan tol Waskita Karya didanai PMN. Periode 3-5 tahun ke depan ada potensi pasar dari pembangunan ibu kota negara baru (IKN).


Per Maret 2022, perseroan membukukan beberapa proyek jalan tol besar. Di antaranya Proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 2, dan Proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi seksi 2. Proyek non-jalan tol, perseroan berkontribusi dalam proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Infrastruktur G20 hingga Proyek Manyar Smelter.


Selain itu, juga terus menggencarkan ekspansi ke pasar luar negeri terutama Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Bersama induk usaha yaitu Waskita Karya perseroan tengah menjajaki peluang proyek di beberapa negara Afrika. Ekspansi pasar dilakukan seiring penyempurnaan proses bisnis berkelanjutan. (*)