EmitenNews.com - Terjadi penguatan pada awal pekan ini, IHSG ditutup di level 6921,44 (+0,48%). Para investor merespon meredanya tensi geopolitik serta rilisnya data ekonomi PMI Indonesia yang masih mengalami ekspansi walaupun mengalami penurunan dari 53,7 di bulan Januari ke 51,2 di bulan Februari hal ini menunjukan ekspansi data PMI indonesia selama enam bulan berturut serta data inflasi Indonesia yang di bawah consensus serta mengalami penurunan. 


Beberapa sektor yang mengalami penguatan diantaranya adalah sektor teknologi (+3,06%), sektor energy (+1,27%) dan sektor keuangan (+0,88%). Investor asing terlihat membukukan net buy sebesar Rp 1,28 triliun dengan saham-saham yang paling banyak dikumpulkan adalah: BBRI, ARTO, TLKM.


IHSG membentuk gap up serta sempat tembus ke atas upper range Bollinger bands yang membuat IHSG membentuk upper shadow yang cukup panjang. Beberapa saham yang memiliki potensi kenaikan yaitu: BUKA, EMTK, TPIA, ACES, AGII, WEHA, BIRD, SAMF, MARI, TOBA. 


Kemudian dari bursa AS di ditutup kompak di zona merah dengan penurunan terbesar terjadi di index Dow Jones -1,76%, sektor keuangan mengalami penurunan 2,7% karena US Treasury untuk tenor 10 tahun yang mengalami penurunan namun data ekonomi AS menunjukan data ISM Manufacturing PMI mengalami ekspansi yang cukup memuaskan serta diatas consensus pasar hal ini mengurangi risiko kekhawatiran investor terkait kenaikan inflasi di AS di tengah kenaikan harga minyak mentah yang menjadi salah satu pemicu inflasi di AS.


Dari bursa Kawasan Asia ditransaksikan di zona merah saat laporan ini ditulis index Nikkei 225 melemah 1.38% dan index Kospi melemah 0.09% dengan volatilitas yang cukup tinggi, para investor melihat rilis data retail sales Korea Selatan meningkat 4.5% YoY pada bulan Januari namun jika dibandingkan bulan Desember mengalami penurunan dari 6.8% .


Sementara itu dari dalam negeri, IHSG pada hari ini diprediksikan akan bervariasi namun cenderung  melemah mengikuti pergerakan bursa regional serta berpeluang menutup gap yang telah dibuat IHSG dengan adanya aksi taking profit namun jika inflow investor asing masih cukup yang dapat membuat pergerakan IHSG mengalami penguatan serta saham komoditas tetap mengalami penguatan. IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 6880 – 6950.