EmitenNews.com - Waspadalah terhadap mutasi virus berbahaya. Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS). Tujuannya, untuk melihat kemungkinan mutasi virus berbahaya atau variant of concern (VOC) virus Corona. Dari 2.245 sampel Covid-19 yang diperiksa, 54,3 persen di antaranya terdeteksi sebagai mutasi virus berbahaya. Itu akumulasi pemeriksaan WGS sejak Juli 2021, yang bertujuan mendeteksi varian baru Covid-19.

 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya, Rabu (17/11/2021), mengungkapkan, dari pemeriksaan WGS sebanyak 2.245 sampel itu, sekitar 54,3 persen hasil pemeriksaan WGS adalah mutasi virus yang berbahaya atau VOC.

 

"Kami di Dinas Kesehatan DKI Jakarta secara aktif melakukan pemeriksaan WGS ini untuk melihat adanya kemungkinan mutasi virus yang berbahaya atau variant of concern (VOC)," katanya.

 

Dwi Oktavia mengatakan sebanyak 2.245 sampel itu, merupakan akumulasi pemeriksaan WGS sejak Juli 2021, yang dilakukan untuk mendeteksi varian baru virus Corona penyebab coronavirus disease 2019 atau Covid-19. Dari 54,3 persen hasil pemeriksaan itu, didominasi varian Delta dan subvariannya. Sedangkan sisanya varian baru virus Covid-19, yakni Alpha, Beta, dan Kappa.

 

"Sebesar 93 persen VOC adalah varian Delta dan subvariannya. Sisanya adalah varian Alpha, Beta, dan Kappa. Sebesar 28 persen dari jumlah VOC menjangkiti usia di bawah 18 tahun, 62 persen menjangkiti usia 19-59, dan 10 persen pada usia 60 tahun ke atas," kata Dwi Oktavia.

 

Sementara itu, Dinkes DKI Jakarta melaporkan per hari ini terdapat tambahan 130 kasus Covid-19. Sebarannya, berdasarkan wilayah adalah Jakarta Selatan 24 kasus (18,46 persen), Jakarta Utara 13 kasus (10), Jakarta Timur 12 kasus (9,23), Jakarta Barat 11 kasus (8,46), Jakarta Pusat 9 kasus (6,92), dan luar DKI Jakarta/pekerja migran 61 kasus (46,92 persen). ***